Mohon tunggu...
Bola Pilihan

Gernika, Bilbao, dan Simbol Perlawanan

14 Desember 2018   22:42 Diperbarui: 14 Desember 2018   22:55 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DALAM film Gernika (Guernica) karya sutradara kelahiran Bilbao (Spanyol), Koldo Serra, si karakter utama wanita, Teresa (dimainkan dengan sangat ciamik oleh aktris cantik Spanyol, Maria Velverde) --salah seorang staf berpengaruh di kantor berita milik Republik Demokrasi yang berusaha dijatuhkan dalam kudeta yang dilakukan Jendral Franco dalam perang sipil di Spanyol (1937-1939)-- selalu menggunakan pin logo klub Athletic Bilbao. 

Pin itu pemberian ayahnya yang merupakan mantan pemain Bilbao di masa itu. Pin itulah nantinya yang menyelamatkan kekasihnya, wartawan New York Herald Tribun yang juga seorang novelis, Henry Howell, atas tuduhan menyembunyikan stempel tanda berita lolos sensor dari kantor berita tersebut dan boleh dikirim ke media masing-masing.

 Teresa sengaja memberikan dan memasangkan pin itu ke jaket Henry (juga lipstiknya), karena dia tahu orang yang dicintainya itu jadi target Vasyl, kepala kantor berita tersebut yang dikirim dari Moskow --yang naksir berat kepadanya tapi bertepuk sebelah tangan dan cemburu membabi buta saat melihat keduanya berciuman di gedung terater-- (dalam perang sipil ini, Pemerintah Komunis Rusia membela Republik Demokrasi Spanyol, sedang Hitler dan Mussolini membela Franco) dengan tuduhan "anti-revolusi", dan hukumannya adalah ditembak mati.

Dengan mengaku jaket itu miliknya, Teresa tahu risiko tersebut dan akhirnya dia dibawa ke sebuah penjara para "pengkhianat" di Gernika, tanah kelahirannya sendiri. Teresa berhasil diselamatkan Henry, tetapi sebuah peluru yang ditembakkan tentara Nazi  dari pesawat pengebom saat Gernika dibombardir dan dibumihanguskan (ingat lukisan mural terkenal Pablo Picasso berjudul "Guernica"?) menewaskannya.

Kisah pembumihangusan Kota Gernika yang menewaskan ribuan penduduk sipil ini menjadi sebuah sejarah kelam bagi bangsa Spanyol. Perang sipil ini menjadi "latihan" bagi Nazi dan Mussolini, juga Rusia di bagian yang lain, dalam menghadapi Perang Dunia Kedua.

Lalu, apa hubungannya dengan klub sepakbola Athletic Bilbao? Bilbao dan Gernika berada di Provinsi Bosque, salah satu wilayah yang berbatasan dengan Prancis. Wilayah ini sudah lama punya masalah dengan Kerajaan Spanyol. Di masa Franco berkuasa, selain Catalonia, Bosque juga mewacanakan pemisahan diri menjadi negara merdeka. Athletic Bilbao sendiri adalah salah satu klub tradisional Spanyol yang memiliki sejarah hebat.

Bilbao merupakan klub terkuat di masa awal La Liga, dengan meraih 8 kali juara. Gelar terakhir diraihnya pada musim 1984-1985. Untuk kejuaraan tertua di Spanyol, Copa Del Rey, Bilbao adalah salah satu rajanya. Klub berjuluk Los Leones (Si Singa) ini berhasil meraih gelar 24 kali. Sekadar perbandingan, klub sebesar Real Madrid, baru 19 kali juara. Bilbao hanya kalah dari perolehan Barcelona yang berhasil meraihnya sebanyak 29 kali (gelar ke-29 diraih musim ini).

Yang menarik, Bilbao adalah satu-satunya klub Spanyol yang "anti"  pemain asing saat regulasi  membolehkan penggunaan pemain dari luar Spanyol. Yang lebih ekstrem lagi, bahkan Bilbao pernah "mengharamkan" pemain di luar Basque memperkuat klub tersebut. Lihatlah komposisi pemainnya musim ini. 

Sejak Aymeric Laporte diakuisisi Manchester City, Jose Angel Ziganda, sang entrenador musim lalu (musim ini diganti dengan Gaizka Garitano), tak memiliki pemain asing lagi. Garitano mengikuti jejak Ziganda, hanya menyertakan satu pemain asing asal Rumania yang lengket dengan bangku cadangan, Cristian Ganea.

Selain Barcelona di Catalonia, Bilbao adalah klub sepakbola dengan simbol perlawanan terkuat dengan balutan politik yang melingkarinya. Melawan Real Madrid --seperti halnya Barcelona---ada energi lebih yang dimiliki seluruh kekuatan Bilbao. 

Sayangnya, hingga pertandingan ke-15 La Liga musim ini, Bilbao masih berada di posisi ketiga dari bawah, posisi terakhir untuk jatuh ke Segunda B. Posisi yang sangat berbahaya bagi klub dengan gelimang prestasi di masa lalu.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun