Mohon tunggu...
Haz Pohan
Haz Pohan Mohon Tunggu... -

Civil Servant, Blogger, Writer, Globe-Trotter

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Esperanto!

14 Agustus 2011   04:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:48 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

”Mi ne komprenas”, ujarnya.Dia mengatakan bukannya tidak paham bahasa Rusia, tetapi meskipun kota Byalistok lebih dekat ke perbatasan menuju Belarus yang berbahasa Rusia tetapi dia lebih suka berbahasa Inggeris.Atau kita berbahasa Esperanto saja, tantangnya

Kedengaran aneh? Bahasa tadi yang saya gunakan adalah Esperanto. Beberapa kata Esperanto ini baru saya pelajari beberapa menit yang lalu. Ini membuktikan Esperanto bahasa yang sangat mudah dipelajari.

Saya katakan pada Bapak Maciej, pria di taman itu, saya ingin berziarah ke tugu pencipta Esperanto itu. Lalu, dia menunjukkan ke suatu arah dan menuliskan nama jalan.“Use your GPS, than you’ll find the tombs right in the small park at your right side!”, katanya, sambil menuliskan alamat di kertas kecil.

Saya menerima catatan itu, dan mengucapkan “Dankon”, atau terima kasih dalam bahasa Esperanto.Dia membalas: “No dankinde”, atau terima kasih kembali.Saya pun beranjak meninggalkan Pak Maciej. Kami mengawali dan menutup pembicaraan dengan bahasa Esperanto.

Siapa Dr. Zamenhof?

DI TENGAH pertigaan di pusat kota itu terdapat sebuah taman kecil, yang saya temukan berkat petunjuk Pak Maciejtadi.Di situ hanya ada patung setengah badan, patung Dr. Zamenhof.Sederhana saja.

Białystok bukan sekadar kota di mana Zamenhof nompang lahir.Dia juga dibesarkan dengan latarbelakang multi-etnis sejak zaman dulu kala, yang aslinya berpenduduk toleran.

Dulu Białystok memiliki latarbelakang etnis beragam, Polandia, Rusia, Jerman dan Yahudi, di samping Muslim Tartar yang berjumlah sekitar 5000 orang.Sebagai kota multi-etnis, di mana pun, ketegangan etnis dan antagonisme selalu terjadi. Salah satunya adalah tentu salah pengertian, karena menggunakan bahasa yang berbeda-beda.Ini yang menjadi insiprasi Zamenhof untuk menelurkan idenya.Alasan lain adalah politis.

Penguasa kota beretnis tertentu akan memberikan preferensinya kepada suku bangsanya.Maka, perbedaan etnis menimbulkan kotak-kotak pemisah di penduduk kota.

Zamenhof menuliskan pengalaman batinnya dalam sebuah surat kepada temannya, Nikolai Borovko, kurang lebih:

Tempat kelahiran dan di mana saya menghabiskan masa kanak-kanak memberi arah perjuangan saya ke depan.Dulu di Byalistok warg kota tersekat-sekat oleh pemisahan 4 etnis, Rusia, Polandia, Jerman dan Yahudi, masing-masing menggunakan bahasanya sendiri dan memandang pihak lainnya sebagai musuh.Di kota ini, perbedaan bahasa yang mendasari pengelompokan keluarga manusia dalam ketegangan etnis menjadi sensitif danmencekam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun