Mohon tunggu...
Hayyulal Khusna
Hayyulal Khusna Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi semester 3, IAIN Jember, jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Titik Temu Antara Epistemologi dan Logika

7 Oktober 2019   14:06 Diperbarui: 7 Oktober 2019   14:11 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi mereka yang belajar filsafat ilmu, ada dua istilah populer yang sering kita dengar, yaitu "epistemologi" dan "logika". Dua istilah ini sebenarnya berakar dari cabang ilmu yang sama, yaitu filsafat.

Epistemologi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu "episteme" yang bermakna pengetahuan sedangkan "logos" dimaknai dengan ilmu ataupun wacana. Jadi "Epistemologi" dimaknai dengan ilmu yang mempelajari tentang asal mula pengetahuan atau juga bisa diartikan sebagai ilmu yang menentukan cara berfikir manusia.

Tidak berbeda dengan epistemologi, logika juga berasal  dari bahasa Yunani, yang dimaknai dengan segala hal yang lahir berlandaskan akal pikiran manusia, untuk kemudian dijelaskan melalui kata-kata dan kalimat.

Jadi, Epistemologi dan Logika adalah dua cara yang digunakan manusia untuk menggali ilmu pengetahuan.

Kajian epistemologi sendiri adalah sebuah teori pengetahuan yang menentukan bagaimana cara manusia mendapatkan pengetahuan dari objek-objek yang ia temui dan fikirkan.

Dari kajian epistemologi ini ada beberapa pendekatan untuk mengetahui cara berfikir manusia, yaitu :

Pertama, pendekatan deduktif, dalam pendekatan ini,  seseorang berupaya menjelaskan sesuatu dari yang bersifat umum menuju sifat khusus (secara detail).
 
Kedua, pendekatan induktif, dalam pendekatan ini, seseorang akan berusaha menjelaskan sesuatu dari sifat khusus menuju sifat umum (menyimpulkan).

Sebagai contoh, kita akan menggunakan rumah sebagai objek yang akan kita teliti dan pahami, menggunakan dua pendekatan; deduktif dan induktif.

Jika menggunakan pendekatan deduktif, maka kita akan menyebutkan dari yang umum dahulu yaitu rumah, kemudian kita jelaskan ke sesuatu yang lebih khusus seperti tentang ciri-ciri atau bentuk dari rumah tersebut, misalnya di dalam rumah ada 2 kamar, 4 buah kursi dan 1 meja, kemudian dapur, dan kamar mandi.

Sebaliknya, jika kita gunakan pendekatan induktif, maka kita akan menjelaskan dari yang khususnya dahulu, yaitu bentuk atau ciri-ciri sesuatu, baru kita jelaskan perihal umum yaitu rumah itu sendiri. Penyipulan inilah yang kemudian disebut dengan kesimpulan logika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun