Mohon tunggu...
Tuwi Haydie
Tuwi Haydie Mohon Tunggu... -

Amatir yang terus belajar menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah Menteri Terbaik Kabinet Jokowi - JK 2015

4 Januari 2016   02:29 Diperbarui: 5 Desember 2016   00:47 2205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Jokowi tampak puas dan memuji keberhasilan Susi Pudjiastuti yang dengan berani telah melakukan perubahan di sektor kelautan dan perikanan Nasional.

Pak Presiden dan Pak JK (Jusuf Kalla), perubahan (kebijakan) yang dilakukan di KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) namanya Susinisasi, ujar Susi dalam akun resmi Twitter miliknya,

Pujian yang sangat tepat sasaran dan sangat patut di dapatkan seorang Susy.

jangan menggunakan kata kata bersayap.
Susinisasi' tak lepas dari kebijakan Susi yang melakukan gebrakan di tubuh internal KKP. Hal ini ditandai oleh diterbitkannya surat edaran yang melarang pegawai KKP menggunakan kata-kata 'bersayap' dalam merumuskan aturan atau pengumuman kementerian.
Kata-kata yang dilarang tersebut antara lain pembangunan, pemberdayaan, peningkatan, pengembangan, pengelolaan, penguatan, pendampingan, perluasan, ektensifikasi, intensifikasi, dan lain-lain.
Penggunan kata bersayap, adalah salah satu kebiasaan para pejabat di Indonesia untuk membiaskan masalah dan mengaburkan substansi, di sini jelas Susy tidak mau sesuatu yang tidak jelas, hingga kalimat kata pun harus jelas,
Saya pusing sama kata-kata itu. Alhamdulillah waktu lapor Pak Presiden dan Pak Wapres, beliau berdua setuju, ungkap Susy.

Selain kerap bermakna ganda, Susy merasa pengunaan kata-kata 'bersayap' juga sering menimbulkan misinterpretasi lantaran sulit dimengerti. hal yang harus Kita akui banyak pejabat senang menggunakan kata bersayap di karenakan tidak mempunyai program yang jelas hingga setiap ada pertanyaan media menjawab dengan kata bersayap. namun di dalam KKP kebiasaan Buruk tersebut di hilang kan, ( tentu sebuah contoh untuk yang lain.)

Optimisme dengan bekerja secara baik,
Sebelumnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan produksi perikanan tangkap Indonesia akan mencapai 7 juta ton pada akhir 2015. Apabila ramalan tersebut terbukti, maka akan terjadi pertumbuhan sebesar 16,7 persen dibandingkan dengan realisasi produksi ikan tangkap tahun lalu 6 juta ton. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Narmoko Prasmadji mengatakan kenaikan produksi ikan tangkap pada tahun ini berkat upaya menindak tegas aksi pencurian ikan (illegal fishing).
Dengan sedikit pengamatan saja sudah terlihat, meningkatnya hasil produksi ikan terjadi karena pencurian berkurang. Susy terus menekankan agar lebih giat meneruskan program pemberantasan illegal fishing, tentu kontribusi perikanan untuk nasional bisa terus meningkat apabila terus menerus di laksanakan, dan bukti tersebut terealisasi dengan bobot pencapaian KKP,

Karenanya, lanjut Narmoko, KKP optimistis produksi ikan tangkap Indonesia mencapai 8 juta ton pada 2016 atau meningkat 14,3 persen dibandingkan dengan pencapaian tahun ini.

Narmoko menambahkan, pada tahun depan KKP akan mengatur aktivitas penangkapan ikan, baik yang dilakukan oleh nelayan kecil maupun pengusaha ikan dengan kapal besar. Langkah ini dilakukan guna mengimplementasikan sejumlah aturan guna menjaga kelestarian ekosistem laut dan

"Berdasarkan angka scientific yang saya dapat, produksi ikan tangkap tahun depan bahkan bisa di atas 8 juta ton. Maka dari itu harus kita optimalkan namun juga patut dikendalikan," ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor ikan nasional pada Oktober 2015 sebesar US$244,58 juta, jauh di atas nilai impornya yang hanya US$12,54 juta. Surplusnya mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya, ketika nilai ekspornya sebesar US$210,71 juta sedangkan impornya sebesar US$15,48 juta. Suatu prestasi yang luar biasa, dan di tahun 2016 Kita optimis lebih hebat lagi, inilah angin segar yang sangat besar membantu iklim ekonomi Indonesia, target pertumbuhan dari pemerintah Sebesar 7 % namun Susy dan KKPnya memberi 8,37 %, ( di atas target.) dan tentu sumbangan yang tinggi untuk PDB.( Produk Domestik Bruto.)

Susy mengatakan ekspor ikan dari Indonesia ke mancanegara, terutama ke Amerika Serikat meningkat sangat tajam setelah secara tegas menindak kejahatan pencurian ikan di perairan Nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun