Mohon tunggu...
Haya Jihan
Haya Jihan Mohon Tunggu... Freelancer - Sharia Economic Law

-hakuna matata-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Profil Pesantren Zainul Bahar dan Darus Salam

11 Desember 2019   20:41 Diperbarui: 11 Desember 2019   21:01 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal berdirinya pesantren ini Kyai Yusuf  hanya mendirikan sebuah cangkruk yang di tempati warga desa wringin sebagai tempat menggali Ilmu. Tempat tersebut memang didirikan untuk memfasilitasi warga sekitar  belajar mengaji dan berbagai ilmu lainnya, sehingga banyak warga Wringin khususnya anak-anak gang Rambutan yang mengaji di tempat tersebut,dan sejak saat itulah kiyai yusuf membimbing santri-santrinya.

Akan tetapi, sebelum Kiyai Yusuf wafat, beliau berpesan kepada putra pertamanya yaitu Gus Bahar, yang dikenal dengan Baharuddin agar setelah wafatnya beliau para santri agar di bina oleh Gus Bahar. Beliau lahir di Banyuputih  dan wafat pada tahun 1971, beliau pernah menyantri di pesantren yang sama dengan sang ayah, tepatnya di kediaman KH. Muharrol Abdul Fattah Besuki. 

Namun, sekitar kurang lebih satu tahun kiyai Bahar pindah ke Pesantren Bata-bata Madura meski tanpa izin dari orang tuanya, beliau menyantri di madura sekitar kurang lebih 4 tahun.

Akhirnya kyai Bahar mengembangkan lembaga tersebut menjadi sebuah pondok pesantren yang diberi nama Zainul Bahar yang diambil dari nama beliau sendiri dengan istrinya, yaitu Baharuddin dan Zaini. 

Pada  awalnya pesantren ini hanya berupa bangunan sederhana berupa cangkruk, kini berkembang menjadi lembaga Madrasah Diniyah, Madrasah Ibtida'iyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. Beberapa bulan kemudian Kyai Bahar wafat tepat pada tanggal 26 Robi'us Tsani 1971 beliau harus meninggalkan semua sanak keluarganya dan para santri-santrinya. Setelah kiyai Bahar wafat, beliau mewarisi semua kepemimpinannya kepada putra pertamanya, yaitu Gus Muhammad Noeh, yang merupakan pengasuh ke-3 setelah kiyai Bahar.

Dan kemudian Gus khurdi yang merupakan anak kedua dari Gus bahar juga mendirikan pondok yang pada awalnya berada di bawah naungan Zainul Bahar, Jadi para santri yang ingin mondok di zainul Bahar mempunyai 2 pilihan mau nyantri di bawah pengasuh Gus nuh atau Gus khurdi. Seiring berkembangnya lembaga ini Gus khurdi mengganti nama pesantrennya yang awalnya berada di bawah naungan Zainul Bahar menjadi pondok pesantren Darus Salam, begini dawuh gus nuh " Adik saya mendirikan Pondok Darussalam ini bukan merupakan perpecahan pondok pesantren Zainul Bahar, tetapi merupakan perkembangan " Kini pondok pesantren Darussalam juga berkembang sebagaimana berkembangnya pondok pesantren zainuk bahar. Darussalam juga memiliki lembaga diniyah, Madrasah Tsanawiyah dan juga SMK Islam.

Riwayat Pengasuh:

1. KH. Yusuf

2. KH. Bahar

3. KH. Muhammad Noeh

4. KH. Imam Khurdi (Darussalam)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun