Mohon tunggu...
Haya Fakhirah
Haya Fakhirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Brawijaya

Saya merupaka orang yang sangat aktif dalam berbicara dan saya juga orang yang cukup percaya diri dan berani. saya sangat menyukai karya seni sehingga saya sering membuat puisi ataupun lukisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemuda Pramuka Petang Itu

11 Oktober 2022   08:49 Diperbarui: 11 Oktober 2022   08:55 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Petang itu.. puluhan hentakkan berirama di jembatan penyebrangan

Petang itu.. sensor suhu menyinari tapak tangan puluhan insan..

Petang itu.. warna-warna baru.. aku temui dari masing-masing insan..

Ada yang tangannya penuh dengan cat.. ada yang sudah ringkuk riuk namun ribuan mata memandang apatis..

dan ada pula yang menyalahkan tanpa sebab apa-apa..


Hidup begitu unik.. beribu warna bertebaran di halte ini.. membuat ku menilai soal uniknya hidup..


Aku mengerti kini.. menerima dan memahami bagaimana tiap warna itu bertindak merupakan suatu hal baru yang perlu di tetapkan di diri kita..

Sebab hidup bukan soal egoisme yang

kita punya.. hidup seharusnya berkesinambungan.


Berkesinambungan dengan cara tiap warna.. dan cara kita menghargai..

Petang itu sungguh unik.. masih banyak petang yang akan kulewati.

Petang itu. di halte Pemuda Pramuka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun