Mohon tunggu...
Hawalluddian Haboetarian
Hawalluddian Haboetarian Mohon Tunggu... Penerjemah - Pengamat Timur Tengah dan Dunia Islam

Hidup indah, damai dan tenteram

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bunda Maria, Perempuan Biasa atau Nabi?

24 November 2020   08:35 Diperbarui: 24 November 2020   08:37 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kedudukan perempuan dalam Islam merupakan topik yang kompleks. Banyak pertanyaan belum terjawab hingga sekarang. Salah satu pertanyaan yang menjadi perhatian para ulama adalah kenabian, khususnya apakah seorang perempuan bisa menjadi nabi?.  

Bunda Maria atau Maryam binti Imran mempunyai kedudukan penting dalam agama-agama samawi, karena dia adalah teladan kebajikan untuk diikuti baik oleh kaum pria maupun oleh kaum perempuan.

Al-Qur'an Al-Karim menyebutnya sebagai perempuan yang dipilih Allah dari semua perempuan lain, sebagaimana disebut dalam surat Al Imran ayat 42: {Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata: "Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas segala perempuan di seluruh alam}.

Menurut ahli fiqh Andalusia, Ibn Hazm bahwa Bunda Maria adalah seorang nabi, karena seorang nabi adalah seseorang yang Allah turunkan kepadanya ilham untuk disebarkan kepada hamba-hamba-Nya.

Seorang ahli fiqh Andalusia lain, Syamsuddin al-Qurtubi menyebutkan bahwa pemilihan Bunda Maria oleh Allah di atas segala perempuan di seluruh alam adalah tanda kenabiannya.  

Demikian pula sebagian ahli fiqh berpendapat bahwa Bunda Maria adalah nabi, lantaran ada surat dalam Al-Qur'an yang dinamai dengan namanya, yaitu surat Maryam. Lebih dari itu tidak ada surat dalam Al-Qur'an yang dinamai dengan nama-nama yang bukan nabi, semuanya dinamai dengan nama-nama nabi seperti surat Yusuf, surat Zakariya, dan surat Yunus.  

Sementara banyak dari ahli fiqh seperti Abu Ja`far bin Jarir al-Tabari berpendapat bahwa pemilihan Bunda Maria di atas segala perempuan tidak ada hubungannya dengan kenabian. 

Demikian pula Al-Zamakhshari, seorang faqih Mu'tazilah yang menyatakan bahwa pemilihan Bunda Maria di atas segala perempuan adalah karena Allah mengangkatnya menjadi seorang perempuan bertakwa dan salehah, tidak ada hubungannya dengan kenabian.

Sesungguhnya jika para nabi seperti Zakaria dan putranya Yahya, Ibrahim dan kedua putranya Ishak dan Yakub, Daud dan putranya Sulaiman adalah nabi-nabi keturunan Adam, maka nabi Isa yang hanya lahir dari seorang ibu tanpa bapak, pastilah ibunya seorang nabi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun