Mohon tunggu...
HAWA ELLYTHIA AZHARI
HAWA ELLYTHIA AZHARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi IPB University

Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menata Bantaran Sungai Ciliwung Demi Melestarikan Lingkungan Menjadi Daya Tarik Wisata

23 Maret 2021   14:45 Diperbarui: 23 Maret 2021   15:33 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para warga menata bantaran Sungai Ciliwung menjadi ekowisata, Kamis (18/03/2021). Foto/Hawa Ellythia Azhari

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. Sustainable Development Goals (SDGs) dirancang sebagai kelanjutan dari Milineum Development Goals (MDGs) yang belum tercapai tujuannya sampai pada akhir tahun 2015. SDGs adalah suatu rencana aksi untuk umat manusia, planet dan kemakmuran. Juga tujuannya untuk memperkuat perdamaian universal dalam kebebasan yang luas selain itu untuk mengatasi kemiskinan yang ekstrim adalah tantangan global yang paling besar dan merupakan prasyarat yang tidak dapat dilanjutkan untuk pembangunan berkelanjutan (Bappenas 2015).

Ekowisata atau yang dikenal dengan istilah ecotourism sudah tidak asing lagi bagi warga, khususnya yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung. Warga di sekitar Sungai Ciliwung sudah paham betul tentang Program Ekowisata, menjadikan sungai ciliwung menjadi bagian dari daya Tarik wisata lokal. Ekowisata merupakan konsep pariwisata yang menitik beratkan pada pesona alam yang indah dan menarik bagi siapapun yang mengunjunginya. Dimana ada kekayaan alam, harmoni lingkungan, dan tentu saja keberlangsungan (sustainable) di dalamnya.

Demikian yang terungkap dari pemerhati lingkungan yang juga pengurus Rt 008/ 02, Kp, Parung Serab Sukmajaya Depok, Sugianto dalam kesempatan wawancara terkait ekowisata.

"Selain dari sisi finansial, Program Ekowisata juga dapat menjadikan benefit dari lintas sector diantaranya, dapat menjadikan Lingkungan yang ASRI (Aman, Sehat Rapih dan Indah) dan ada keuntungan lain yang jauh lebih penting daripada itu, yaitu kesimbangan dan kelestarian alam," kata Sugianto di kediamannya pada kesempatan wawancara oleh Hawa Ellythia Azhari, Kamis (18/03/2021).

Tampilan tembok sungai yang menjadi lebih menarik dengan lukisan, Kamis (18/03/2021). Foto/Hawa Ellythia Azhari
Tampilan tembok sungai yang menjadi lebih menarik dengan lukisan, Kamis (18/03/2021). Foto/Hawa Ellythia Azhari
Sugianto menuturkan bahwa keuntungan dari sisi Finansial bagi warga di sekitar bantaran sungai adalah  dapat membuka sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan menjual berbagai makanan, minuman, dan aksesories seperti pakaian, hiasan, pajangan, lukisan, dan lain-lain.  

 Selanjutnya Sugianto mengatakan bahwa karena wilayahnya sedang berbenah menuju ekowisata, Ia berharap bahwa nantinya para warga bisa semakin mencintai kebersihan dan keindahan lingkungan sehingga malu untuk membuang sampah di sekitar sungai. Ia berharap para warga bisa lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan lingkungan sekitar.

"Inilah dunia wisata yang "sambil menyelam minum air", disatu sisi menawarkan keuntungan perekonomian, dan di sisi lain juga menjaga ke-Asrian lingkungan," imbuhnya.

Konsep ekowisata menurut Sugianto adalah konsep yang bertujuan untuk menjadi indah dan bersih agar bisa menjadi objek wisata, sehingga mau tidak mau bantaran Sungai Ciliwung ini harus ditata sedemikian rupa supaya layak dan dapat dijadikan wahana alam yang patut dikunjungi.

"Untuk membangun kesadaran warga akan kebersihan, kami menerapkan aturan yang kami sudah sepakati bersama yakni, kami terapkan aturan bagi warga yang kedapatan membuang sampah disungai, maka warga yang bersangkutan diminta mengambil kembali sampah yang telah dibuangnya, atau kami laporkan kepada dinas yang terkait untuk ditindak," tegas Sugianto.

Kemudian Sugianto mengatakan dan mengusulkan agar bantaran Sungai Ciliwung di lokasinya tersebut untuk dilanjutkan pembangunan Turab, yakni membangun sebuah dinding beton penyangga sehingga pinggiran sungai tidak tergerus arus air dan dapat mencegah longsor.

"Memang sudah ada pembangunan turab sepanjang 30 m2 dari hasil Musrembang, cuma masih tersisa 170 m2 yang belum dibangun, dan mengapa kami ingin dilanjutkan karena pak Walikota Idris pernah mempertanyakan kelanjutannya," ungkap Sugianto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun