Ada beberapa anak yg terlihat bakatnya setelah beberapa tahun, namun ada juga yang bisa dipersiapkan sejak dini...
Anak yang berbakat memang sebuah anugerah yang Maha Kuasa yang harus disyukuri. Orang tua tidak boleh hanya berdiam diri semata. Orang tua perlu melakukan langkah mengembangkan dan stimulasi untuk mengasah bakatnya.
Ditambah stimulasi dan dorongan, bakat akan menjadikan anak berprestasi. Kerap sekali orang tua mengalami kwesulitan untuk mengetahui bakat anak yang sebenarnya.
Hal ini sangat wajar terjadi mengingat usia anak yang masih muda, sehingga potensi tersebut jarang terlihat menonjol. Pengenalan akan anak anak sangat diperlukian sebagai langka awal mengenali bakat-bakatnya, seyognyanya orang tua harus mencoba dengan berbagai rangsangan kegiatan untuk benar-benar menyakinkan, apa yang menjadi bakat dan minat anak nya.
Tentu saja kegiatan-kegiatan tersebut harus memperhatikan kondisi anak, kesiapannya secara lahir dan bathin. Seyogyanya juga menghindari pula usaha mendorong anak hanya hanya berdasarkan pengaruh dari orang lain. Ini dar itun semua adalah pengamatan dan pengenakan terhadap kecenderungan anak. Apakah ia suka menggambar,menyanyi, melukis, ataukah suka olahraga tertentu?
Semakin anak diberikan kessempatan untuk mencoba berbagai kegiatan, biasanya akan mempermudah orang tua dalam mengetahui bakat dan minat anak sejak dini ( Familia,2003:16).
Seperti kisah seorang anak dari Iran, Arat Hosseini (kisahnya ada di sini)
Ceriita Arat Hosseini
Bocah umur 4 tahun yang jago main bola
Arat ini sejak umur 6 bulan sudah dilatih fisik dan dipersiapkan utk jadi pemain bola, dan terbukti skillnya memang gak main2.
Di umurnya yang masih belia dia bsa melakukan tendangan-tendangan seperti pemain- pemain bola yang sungguhan.