Mohon tunggu...
Rahmi H
Rahmi H Mohon Tunggu... Guru - Peskatarian

Ngajar | Baca | Nulis Kadang-Kadang Sekali

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Membaca Itu Membuang Waktu

3 September 2020   21:51 Diperbarui: 3 September 2020   21:58 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah terlalu banyak tulisan tentang kebaikan, kegunaan dan sisi positif membaca. Seluruhnya sepakat bahwa dunia yang ideal adalah dunia yang dibentuk dari tradisi membaca yang bagus. Karena itu, tulisan ini tidak lagi bicara tentang itu.

Lalu mengapa masih ada beberapa orang yang enggan membaca. Setidaknya beberapa lembaga survei minat baca selalu menampilkan angka-angka rendahnya minat baca orang Indonesia.

Jika minat baca yang dimaksud adalah "Baca Buku" tentu persoalannya jadi berbeda. Sebab, mau tidak mau harus diakui bahwa tidak semua orang mau membaca buku. Tidak semua orang sanggup mengulur waktu bersama buku.

Mungkin kita perlu jujur, bahwa baca buku itu sebetulnya tidak mudah, cobalah sesekali tanyakan pada mereka yang mengaku atau memang gemar sekali membaca, berapa banyak waktu yang harus mereka korbankan demi menghabiskan puluhan, ratusan bahkan mungkin ribuan halaman buku.

Untuk menjadi seseorang yang benar-benar setia dan selalu jatuh cinta pada membaca (seperti kata Najwa Shihab), butuh waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Kita perlu mengorbankan beberapa menit atau jam, dari waktu yang kita jalani setiap hari.

Terutama di kondisi jaman yang makin menuntut manusia untuk terus bergerak, bekerja, beraktivitas seolah tanpa batas, mungkin akan semakin sulit menemukan orang-orang yang betul-betul sanggup menjaga ruh membaca hingga akhir usia.

Kita banyak menemui rumah baca, toko buku, komunitas baca, dan sebagainya, bisa jadi mereka adalah orang-orang yang masih terus bersetia dengan membaca. Tapi, semua itu memang dirasa belum cukup, jika kebanyakan orang masih tak sanggup membuang waktu untuk sekadar membuka buku.

Terlepas dari seluruh manfaat terbaik yang pasti didapat, kita juga mesti percaya bahwa membaca itu sekali lagi tidak mudah, itu sebabnya tak semua orang mau dan bisa.

Semua orang boleh yakin, bahwa mereka yang rajin baca adalah mereka yang ingin terus memperbaiki kualitas hidup. Karena itu, harus ada waktu khusus untuk menempuh jalan perbaikan kualitas hidup tersebut.

Mungkin kita harus rela mengurangi jam tidur, waktu nongkrong atau bahkan harus lembur di malam hari, demi menumbuhkan minat kita terhadap buku dan membacanya hingga usai. Perlahan saja, sebab usia yang dihabiskan untuk membaca adalah sebuah keberkahan.

Yakini saja, bahwa membaca itu seperti membuang waktu, ia seperti aktivitas nongkrong, ngopi, main game dan lain-lain, hanya saja, ketika membaca kamu hanya sedang berdialog dengan dirimu sendiri, penulis dan mungkin tokoh-tokoh yang disebutkan dalam buku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun