Mohon tunggu...
Rahmi H
Rahmi H Mohon Tunggu... Guru - Peskatarian

Ngajar | Baca | Nulis Kadang-Kadang Sekali

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Kopi

18 Mei 2018   21:21 Diperbarui: 18 Mei 2018   21:31 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat malam kopi..

aku sengaja menyeduhmu ketika sebagian besar manusia memenuhi hak tubuhnya untuk istirahat dalam lelap. 

Aku ingin menyesap pahitmu ketika kantuk-kantuk datang menyerbu, melenyapkan segenap kenyataan dan kejadian siang hari yang mustahil berlalu. 

Aku tak hendak mengadu kegagahanmu di tengah keinginan naluri untuk menutup mata dan mati sementara dalam dekap malam yang syahdu. 

Selamat malam kopi.. 

Pekatmu melekat sempurna di liang tenggorokan yang kerap tercekat mungkin oleh detak waktu yang menggema di nadiku. 

Aku hanya ingin mengibaskan sepi-sepi yang enggan beranjak, padahal ia hanya serupa bayangan yang betah bertumbuh di setiap benak. 

Selamat malam kopi...

Engkau penyempurna yang sungguh paripurna di antara lajur kehidupan yang memang sangat fana. 

Ini awal mula pertemuan kita, ketika malam dan jejeran bacaan tertimbun kepulan dari aromamu yang menguap dibibir cawan, 

aku enggan berbaring, hanya ingin menghabiskan seluruh mimpi dan kantukku di tengah kesadaran nafas dan pikiran 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun