Mohon tunggu...
hattaaa
hattaaa Mohon Tunggu... Arsitek - penulis biasa

Selalu mencari tahu dan membagikannya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Lego

4 November 2020   03:00 Diperbarui: 4 November 2020   03:07 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

LEGO

Lego adalah sebuah perusahaan berasal dari Denmark yang memproduksi mainan bongkahan setelan konstruksi plastik kecil yang terkenal di dunia. Mainan ini sangat populer khususnya bagi anak-anak, remaja, hingga dewasa, Laki laki atau perempuan, semuanya dapat memainkan mainan ini. Kepingan kecil yang satu dengan yang lain bisa disusun apa saja sesuai keinginan seperti rumah, kereta api, kapal, mobil, robot, kota dan lain-lain.

Lego didirikan oleh Ole Kirk Christiansen. Pada akhir abad ke-19 Jauh sebelum menjadi perusahaan mainan terkenal, awalnya Ole merupakan seorang tukang kayu sampai pada akhirnya Ole membuka usaha kayu pada tahun 1916 di kota Billund yang diberi nama Billund Maskinsnedkeri og Tomreforretning yang merupakan  bengkel kayu dan bahan bangunan bersama anaknya yang bernama Godfred yang pada saat itu masih anak-anak. Pada saat itu mereka memproduksi mebel. Pada tahun 1924 toko yang didirikan oleh Ole terbakar, hal ini terjadi karena api dinyalakan oleh dua dari empat putra Christiansen dan membakar beberapa hasil kerajinan kayu di bengkelnya.

Setelah terjadinya kebakaran Ole membangun kembali usahanya dengan dana pinjamannya. Pada tahun 1930 denmark mengalami krisis ekonomi parah, dan usaha kirk terpengaruh terhadap krisis tersebut dengan menurunnya hasil penjualan. hal ini membuat Ole harus membuat suatu produk yang mudah diproduksi. Tidak lama kemudian Ole mempunyai ide dengan membuat keperluan sehari-hari dari bahan kayu dan beberapa mainan yang juga terbuat dari kayu. Usaha baru Ole tersebut dibantu oleh anak pertamanya Godfred untuk membuat mainan kayu.

Pada tahun 1934 Ole mulai memfokuskan produksi mainan. Alasan kenapa Ole memfokuskan produksi mainan dikarenakan Ole sadar mainan kayunya lebih digemari masyarakat dari pada produk kayu dan saat itu juga Ole memberhentikan usaha mebel nya. 

Di tahun yang sama, Ole membuat sayembara kepada karyawannya untuk memberikan nama baru di perusahaanya, nama yang tepat akan mendapatkan sebotol anggur buatan sendiri. Christiansen mempertimbangkan dua nama yaitu Legio dan lego. Keduanya merupakan singkatan yang dibuat sendiri dari Bahasa Denmark leg godt (mainan baik). Ole memilih dari pertimbangan yang dibuat oleh Christiansen, akhirnya Ole memilih kata Lego. Setelah itu, nama tersebut dipakai dalam produk-produk mereka

Pada tahun 1942, tempat usaha Ole terbakar yang disebabkan oleh dorongan badai salju yang kuat terhadap tiang listrik yang membuat mengalami pergeseran lalu terjadinya korsleting listrik. Ole tidak menyerah pada usahanya dan membangun kembali pabrik tersebut.

Setelah perang dunia ke-2, tepatnya pada tahun 1946, Ole pergi ke Kota Copenhagen, Denmark untuk melihat-lihat mesin keluaran terbaru. Ole melihat mesin cetak injeksi plastik dan hasil produksi dari mesin tersebut yang berupa bongkahan batu bata kecil. 

Ole bersemangat kala itu karena mendapat ide, ia langsung mengambil sampel bata plastik tersebut dan sekaligus ia membeli mesin tersebut. Di tahun 1947 mesin tersebut telah tiba. Awalya mesin tersebut digunakan Godfred untuk membuat mainan teddy bear berukuran kecil, lalu Ole memberikan sampel bata plastik yang bisa melekat satu sama lain dan dapat dibongkar pasang kembali. Lalu Ole mendesain ulang bongkahan tersebut dan menempatkannya ke dalam produksi dari Lego.

Awalnya bata yang di desain ulang oleh Ole tersebut berupa tonjolan lingkaran di atasnya dan lubang persegi empat di bawahnya. Desain bata tersebut dirancang agar dapat disusun satu sama lain dan tidak terlalu rekat sehingga dapat dibongkar kembali. Pada tahun 1953 bata-bata ini diberi nama baru: Lego Mursten yang artinya "Bata Lego"

Pada saat itu mainan kayu dan logam sedang populer dan mainan plastik belum populer termasuk bata lego yang tidak diterima baik oleh para pembeli, bahkan banyak produk lego dikembalikan karena penjualan yang sangat buruk. Pada tahun 1954 Godfred diangkat menjadi direktur pelaksana di grup Lego. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun