Anestesia
Ditumpukan tumpukan kata itu ada yang masih begitu tebal tertulis
Nama, tempat, tanggal, hari, aku dan kau.
Bergaris bawah menjadi hal paling teoritis kala dibaca berulang ulang.
Menapaki jalan berdua yang kini berubah jadi hisapan jempol belaka
Menyisakan satu pejalan kaki
Diliputi selembar rasa yang tak bisa diterjemahkan lagi maknanya
Melirik pada logika yang tak pernah menjadi baik-baik saja
Sebagian tertinggal disana
Sebagian ku peluk sebagai pengingat lekuk indahnya asmara
Meski kerap kali memperlambat denyut nadi
Menghilangkan sadar yang membuatku membungkuk
Bertekuk lutut dihadapan cerita yang pernah kita upayakan berdua.
Yang bisa aku lakukan hanya berupaya menyuntikan anestesi ketubuh
Mematikan pusat rasa sakit yang bergumpal menjelma sosok mu