Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Belajar Kesemestaan dari Buku Urantia

28 Juli 2017   18:24 Diperbarui: 28 Juli 2017   19:45 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

URANTIA  MIDWAVES

Buku Urantia adalah sebuah bentuk publikasi phenomena  unik bagi penduduk planet kita, Urantia. Buku Urantia bagi penganutnya dipercaya bukan dibuat oleh manusia. Penulisnya adalah sebuah tim gabungan terdiri dari beberapa puluh pribadi roh dan malaikat. Tim ini dipimpin seorang Konselor Ilahi dari ibukota alam semesta super manusia. 

Tebal buku ini 2097 halaman dalam bahasa Inggris. Terdiri dari 196 paper atau makalah. Ada pribadi roh yang menulis satu, dua, atau lebih paper. Sepertiga buku ini, sekitar 770 halaman ditulis oleh satu tim makhluk-tengah (midwayers). Di bahasa Indonesia sulit dicari padanan katanya. Ketika menyebut midwayers sebagai jin, banyak yang protes, jadi digunakan istilah makhluk-tengah (antara manusia dan malaikat). Tulisan para makhluk tengah ini adalah catatan riwayat hidup Yesus ketika hidup di dunia, yang konon dianggap jauh lebih lengkap dan urut daripada kitab .

Sumber data utamanya adalah ingatan manusia yang menyaksikan, kemudian makhluk-tengah yang juga menyaksikan, dan terakhir sebagian kecil adalah dari alam roh. Mereka percaya bahwa pemerintahan alam semesta merekam setiap peristiwa, bahkan setiap pikiran manusia bernilai kekekalan.

Kitab Urantia diwahyukan pada tahun 1934-1939 di Chicago, 533 Diversey Parkway, USA. Penerimanya adalah sebuah forum, sekelompok orang sekitar 30 orang terpelajar, dan disampaikan dengan bantuan seorang makhluk-tengah. Paper demi paper disampaikan sebagai jawaban atas pertanyaan Forum itu. Teks aslinya masih disimpan, dan setelah diedit dan diketik, diterbitkan tahun 1955. 

Penulisan ini tidak lepas dari keberadaan seorang dokter ahli bedah dan psikiatri yang bernama Dr. William S. Sadler (1875-1969) serta istrinya Dr. Lena Sadler. Mereka percaya bahwa Buku Urantia bukan ditulis oleh manusia, walaupun kemudian diketik dan diterbitkan manusia. Teks aslinya adalah tulisan tangan, masih utuh tersimpan di kantor pusat Urantia Foundation di Diversey Parkway 533, Chicago.

Istilah  Urantia adalah cara mereka menyebut nama planet bumi kita ini. Menurut apa yang tertulis di dalam buku Urantia tersebut, ada banyak galaksi dan planet yang didiami. Jumlah total planet didiami tidak kurang dari 7 Trilyun planet. Bahkan ada satu ras makhluk yang tidak bernafas (non breathers) yang tinggal dekat sekali dengan Bumi (inhabits a sphere in close proximity to Urantia). Diduga mereka berada di Bulan atau planet lain yang berdekatan dengan Bumi - Mars atau Venus.

Selain itu, informasi teknologi yang disampaikan oleh makhluk roh lewat buku Urantia itu menyebutkan bahwa ada partikel yang lebih kecil dari elektron, yaitu ultimaton. Alam semesta berasal dari ledakan besar pertama yang dilakukan oleh Master Force Organizers yang diutus Tuhan.

Mengenai asal usul Tata Surya, planet-planet terbentuk karena lewatnya sistem dark-matter Angona dekat Matahari, yang menyebabkan tersedotnya sebagian massa Matahari membentuk planet-planet yang jumlahnya 12.

Planet nomor 5 antara Mars dan Jupiter hancur akibat mengorbit terlalu dekat ke Jupiter. Sementara bulan sebenarnya adalah sebuah planet yang "ditangkap"TM oleh Bumi. Pada mulanya, Bumi setelah terbentuk dan memadat, diselimuti air, setelah itu barulah muncul daratan tunggal, yang kemudian terpecah menjadi beberapa benua.

Manusia berevolusi dari tumbuhan primitif, hewan, dinosaurus, mammalia, monyet, manusia purba. Tumbuhan pertama itu adalah rekayasa genetik buatan para Life Carrier yang diutus dari pemerintah Local System.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun