Mohon tunggu...
Hastuti Ishere
Hastuti Ishere Mohon Tunggu... Administrasi - hamba Allah di bumiNya

Manusia biasa yang senang belajar dan merantau. Alumni IPB yang pernah menempuh pendidikan di negeri Kilimanjaro. Bukan petualang, hanya senang menggelandang di bumi Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebelum Resolusi Dijabarkan

31 Desember 2014   00:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:09 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya melihat banyak orang memuat dokumentasi tentang memori mereka sepanjang tahun 2014 berbentuk koran atau apapun itu. Entah mengapa saya tak berminat. Alih-alih membuat portofolio berupa foto-foto, saya justru ingin membuat sebuah catatan. Semoga berkenan untuk dapat secuil perhatian.

Sebelum resolusi tahun depan, untuk kasus ini tahun 2015, saya ingin mengucapkan terima kasih. Terima kasih untuk mereka yang tergabung dan terjaring di media sosial manapun karena Anda mungkin termasuk satu atau lebih dari kriteria berikut:


  • teman yang saya kenal baik di jejaring ini sekaligus di dunia nyata
  • teman yang saya kenal di jejaring ini tetapi belum sempat bersua di dunia nyata
  • teman yang saya belum kenal baik maupun bersua di dunia nyata
  • teman yang mungkin karena berbagai faktor ternyata tidak jadi teman di laman tapi teman di dunia nyata
  • calon teman yang karena beberapa alasan ternyata tak jadi teman di media sosial maupun dunia nyata
  • dan lain lain yang tak sanggup saya jabarkan satu demi satu


Terima kasih sudah memberi kesempatan untuk melihat, berkomentar, menyukai, atau tidak menyukai status, catatan, gambar, towelan, atau apapun yang saya publikasikan di media sosial ini dan begitupun sebaliknya. Apapun itu, haruslah ia diapresiasi. Inilah yang bisa saya lakukan untuk itu.

Alasannya begini saja:

Saya tak mungkin membalas kebaikan Anda semua. Kebaikan karena telah membuat saya tertawa terpingkal-pingkal sendirian atau terinspirasi karena status, catatan, foto, meme, towelan, atau apalah itu.

Saya tak mungkin memaki-maki sesuatu yang saya tak sukai yang muncul dari Anda semua. Karena saya juga pasti punya sesuatu yang saya pajang di media sosial ini yang berpotensi bikin sakit hati.

Saya tak mungkin memajang pose saya berairmata atas sesuatu yang menyedihkan, tragis, mengharukan, atau campuran dua atau ketiganya. Karena setiap orang punya batas sejauh mana diri masing-masing diekspos.

Tapi saya akan menjadikan ini semua dalam bentuk catatan untuk bahan renungan, pertimbangan serta calon warisan.

Semoga masih ada uluran maaf dari Anda semua. Semoga pula masih ada uluran tali silaturahim dari Anda semua, yang sudah maupun yang belum.

Tak ada jaminan saya dan Anda semua jadi lebih baik tahun depan. Belum pula ada jaminan kita semua masih hidup sampai tahun depan. Tapi jelas ada harapan agar mimpi-mimpi dan harapan tercapai selagi jiwa menyatu dengan badan.

Sekian catatan dan calon warisan pengetahuan dari seorang Hastuti. Itu pun kalau bisa dibilang demikian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun