Kembalinya Liverpool Ke Jalur Kemenangan

LIVERPOOL memulai musim ini dengan modal dan kepercayaan diri yang besar seusai mereka tampil luar biasa pada musim lalu. Meski hengkangnya striker andalan ke Catalan namun hal itu langsung di siasati oleh manajer Brendan Rodgers dengan membeli banyak sekali pemain di bursa transfer musim panas kemarin. Liverpool banyak  membeli pemain-pemain muda di bursa transfer musim panas kemarin. Dengan total hingga mencapai 168 Juta Euro Liverpool menjadi klub terboros ketiga di transfer musim panas tahun lahu di bawah Manchester United dan Barcelona yang masing-masing mengeluarkan dana 207 Juta Euro untuk United dan 174 Juta Euro untuk kubu Catalan yang membeli Suarez dari Liverpool.

Kepergian Luis Suarez yang menjadi top skor klub musim lalu dengan 31 golnya di Liga Primer Inggris memang memberi sedikit kekurangan di lini depan Liverpool, meski di sana masih ada partnernya di musim lalu yaitu Daniel Sturridge. Namun Sturridge sendiri pada musim panas yang lalu sempat mengalami cedera sehingga persiapan Liverpool di pertandingan Pra Musim harus tampil tanpa dirinya. Namun hal itu tidak mempengaruhi penampilan Si Merah dalam tur pramusimnya. Liverpool berhasil mencapai final Tur Pra Musim meski mereka harus dikalahkan oleh seteru abadinya di partai Final.

Memasuki kompetisi yang sesungguhnya, yang sebelumnya mereka menggelar pertandingan persahabatan di Anfield untuk yang terakhir kalinya sebelum memulai kompetisi yang sebenarnya. Mereka menghadapi Borusia Dortmund dan hasilnya sangat memuaskan dengan hasil 4-0 yang melambungkan harapan untuk bisa berprestasi lebih dari musim sebelumnya. Penampilan mereka sangat meyakinkan terutama para rekrutan baru. Bahkan Dejan Lovren yang baru turun di laga pertamanya langsung memberikan sebuah gol.

Hingga pada akhirnya BPL bergulir dan di laga pertama Liverpool harus menghadapi kuda hitam Liga Inggris musim lalu yaitu Southampton. Lewat petandingan yang sengit mereka akhirnya bisa menyudahi laga dengan 3 point pertamanya di musim ini. Namun di laga berikutnya penampilan Liverpool merosot tajam mulai di kalahkan oleh Manchester City di Etihad Stadium, kemudian bisa menang tandang lawan Tottenham dengan 3 gol tanpa balas. Namun kemudian harus gigit jari lagi karena mereka harus takluk di kandang mereka oleh Aston Villa. Hingga berakhirnya paruh pertama kompetisi Liverpool tampil kurang meyakinkan. Juga di Liga Champions mereka harus tersingkir dan turun ke Europa League.

Namun semua itu berubah ketika memasuki Tahun yang baru. Kekalahan terakhir Liverpool di derita ketika menghadapi United di pertengahan Desember, setelah itu Liverpool tak terkalahkan di Liga Inggris sampai artikel ini saya buat. Mereka mengubah pola permainan dari 442 diamond menjadi 343. Dan hasilnya pun memuaskan. Pemain baru yang di awal musim tidak berkembang kini sudah bisa berkontribusi secara baik di tim. Sebagai contoh adalah Emre Can. Dia sekarang menjadi punggawa inti di lini belakang Liverpool. Kemudian Moreno juga tampil semakin baik, begitupun dengan Markovic.

Namun untuk Ballotelli dan Lambert memang belum terlalu baik penampilannya. Namun Saya percaya mereka akan segera menemukan form terbaiknya. Balloteli sendiri sudah pecah telur di Liga Inggris saat melawan Tottenham Hotspurs kemarin. Dan penampilannya sebagai pengganti juga membawa perubahan yang signifikan ketika bermain di Piala FA melawan Crystal Palace. Dan juga Adam Lallana sudah tampil cukup baik meski sering cedera. Dengan para punggawa mudanya sekarang mereka mencoba untuk tampil konsisten baik di Liga maupun Piala FA dan Liga Eropa. Apalagi mereka sangat ingin memberi perpisahan yang manis untuk sang kapten sekaligus Legenda Liverpool Steven Gerrard yang pada akhir musim nanti memutuskan untuk hengkang ke MLS. (HR2)