Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tumbal

5 Oktober 2022   02:38 Diperbarui: 5 Oktober 2022   02:42 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tumbal/https://www.piqsels.com

Gori anjing jantan liar termasuk anjing yang sangat ditakuti anjing yang lain. Tubuhnya gagah dengan tubuh yang atletis . Bagi anjing termasuk tubuh yang sempurna. Dia menguasai jalanan. Kerjanya jadi preman. Setiap saat selalu minta jatah bagi dirinya dari anjing-anjing liarnya sehingga ia tak perlu susah payah mencari makanan sendiri. 

Kali ini Gori benar-benar gak bisa berkutik saat melihat anjing mungil yang ada di rumah mewah . Gori selalu lewat sana dan mulai memamerkan tubuhnya yang sempurna. 

Ternyata berhasil, Gori mendapat perhatian dari anjing kecil itu. Ternyata namanya Mika.Setiap hari Gori akan datang dan banyak cerita pada Mika. Cerita anjing jalanan yang bebas kemanapun mau pergi.

            "Jadi kamu bisa kemana saja pergi ya?" tanya Mika

            "Iyalah, hidupku enak gak terkurung seperti dirimu."

            "Tapi kamu makan ambil dari sisa makanan, aku makan makanan yang bersih dan terjamin mutunya."

            "Iya, tapi yang jelas kebebasanmu gak ada. Kamu sudah dipenjara oleh manusia.

Tiba-tiba ada yang menyapa Mika. Anjing pejantan yang gagah dengan bulu yang mengkilat. Ternyata Bode adalah anjing tetangga sebelah rumahnya Mika.

            "Eh, Mika kamu bakal diajak jalan-jalan ke kota ya. Majikanku juga. Nanti kita ketemu di sana ya." Bode mengibaskan ekornya yang lebat. Gori kesal ,ada rasa cemburu. Anjing yang tampaknya suka dengan Mika lebih dari dirinya.

Gori kesal saat benar saja Bode dan Mika berangkat bersama-sama ke taman kota. Katanya ada acara kontes anjing di sana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun