Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kutukan

8 September 2021   02:58 Diperbarui: 8 September 2021   03:04 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kutukan/https://intisari.grid.id

"Jangan lama-lama berpikirnya." Ibunya mendesak terus dan keluar kata-kata yang membuat dirinya terhempas sampai sudut yang membuat dirinya sedih. Kalau dirinya tak bisa membantu ibunya, dirinya adalah anak durhaka.

 "Lebih baik kamu mati saja, kalau hidupmu tak bisa berguna buat ibumu,"tukas ibunya mengancam. Apa-apaan ibunya pakai ancaman segala. Lita mulai takut kutukan ibunya bakal terwujud kalau dia tak bisa memenuhi keinginan ibunya. Lita mulai cari ke dealer-dealer motor. Melihat harga motor baru atau yang bekas. 

Tetap saja dia gak mampu membelinya. Kalau dia membeli motor dengan cicilan. Kebayang dia harus membayar cicilan, mengirim uang ke kampung dan untuk hidupnya sendiri. Lita mulai pusing memikirkan dirinya. Semua dealer sudah didatangi dan memang rata-rata harga motor memang segitu. Apa meamng dia harus mati karena dia tak berguna buat ibunya?

Kata-kata ibunya terngiang-ngiang selalu di telinganya. Dia mulai berpikir kalau dirinya memang tak berguna. Terus saja dia memikrikan kutukan ibunya. Dan Lita mulai halu. 

Dia selalu merasa dirinya tak berguna. Sampai akhirnya dia tanpa sadar meminum racun . Lita terkapar di kosannya. Mulutnya keluar busa. Kutukan ibunya terwujud. Biarlah dia akan selalu menjadi anak durhaka karena tak bisa memenuhi keinginan ibunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun