Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemindaian

28 Agustus 2021   03:00 Diperbarui: 28 Agustus 2021   03:01 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kartu/https://jabar.inews.id/

            "Tak perlu dibius, ini prosesnya sebentar saja. Tinggal sayat langsung bendanya diambil." Heru menjerit. Pasti rasanya sakit kalau tanpa dibius. Heru berteriak kencang sekali Heru terus meronta-ronta. Dan tiba-tiba lampu terang benderang.

            "Ada apa?" Heru terbangun dengan nafas tersengal-sengal. Ternyata hanya mimpi belaka.  Heru semakin ketakutan.

Ketakutan yang menjadi-jadi membuat dirinya seperti orang gila.  Heru selalu berteriak-teriak.  Hati-hati vaksin ada sesuatu di dalamnya. Ingat itu. Jangan mau divaskin. Begitu terus yang diomongkan Heru saat di luar rumah. Dan sudah ganggu ketertiban umum. Heru akhirnya ditangkap dan dimasukan dalam sel di rumah sakit Jiwa. Heru termakan hoax dan berakhir di rumah sakit Jiwa. Kasihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun