Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gagal Tampil

26 Maret 2021   02:21 Diperbarui: 26 Maret 2021   02:28 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.nusabali.com

Rina terhenyak, saat dia dinyatakan tak bisa lagi meneruskan pertandingan ini. Hanya gara-gara saat travel yang ia tumpangi ada orang yang ternyata positif covid. Rina harus isolasi mandiri. 

Padahal saat tiba di tempat pertandingan sudah di swab hasilnya negatif. Rina tak mengerti kenapa hasilnya negatif tapi karena dia setravel sama yang positif dia harus isolasi mandiri. Padahal hasil swab negatif. 

Sungguh Rina tak mengerti. Ini pasti ada yang ingin menjegal dirinya. Dirinya tak diinginkan dalam pertandingan ini. Selama audisi dia selalu ada dalam posisi atas. 

Kini tinggal selangkah lagi agar dia bisa menjuarai nyanyi ini, tapi dia malah harus isolasi mandiri. Timnya sudah menghadap dan protes keras terhadap larangan Rina bertanding tapi tak digubris oleh panitia. Ini jelas ada permainan di dalam yang tak menginginkan dirinya menang. 

Apalagi desas-desusnya Lita yang akan diorbitkan menjadi pemenang. Ya, karena Lita anak dari pejabat yang kini memimpin . Entah benar , entah tidak, yang terpenting sih ada yang mau menjegal Rina.

Berita ini sudah menjadi viral. Semua orang membicarakannya, berita TV , media online, semua memberitakan . Hari demi hari , berita tak pernah berganti. Rina banyak diwawancarai.  Banyak diundang statsiun Televisi. Tapi itu bukan keinginnannya. Rina ingin ikut perlombaannya. 

Apa dengan banyak dia diwawancarai, bisa membuatnya dapat tampil lagi. Tidak. Rina tak ingin diwawancarai lagi, dia hanya ingin ikut lomba lagi. Tinggal tiga hari lagi perlombaan dimulai. Timnya masih mencoba lobi ke sana kemari tapi semua hasilnya nihil.

            "Jadi gak bisa mas Tenggo?" tanya Rina. Tenggo menggeleng lemah. Dirinya sudah capai ke sana kemari melobi tapi hasilnya nihil.

            "Jadi kita menyerah? Dan pulang?" tanya Rina lagi. Tenggo mengangkat bahunya, diapun tak tahu harus berbuat apa. Mungkin perjuangan dirinya hanya sampai di sini. Rina pasrah. Semua cara sudah dilakukan mas Tenggo tapi tak berhasil, lalu mau apa lagi?

            "Kita pulang saja,"tukas Rina sambil mengemasi barang-barangnya. Untuk apa berlama-lama di sini kalau dia tak bisa mewujudkan impiannya untuk bisa bertanding. Walau dia dapat dukungan dari mana-mana , ternyata tak membuktikan dia bisa tampil.

Saaat Rina bangun dan mendengar berita pagi, Rina terkejut. Ternyata hasil pertandingan idol itu diwarnai kecurangan. Hasil poling ternyata dimanipulasi jrui untuk keuntungan Lita. Entah siapa yang bisa membocorkan ini sampai ke media. Dan ini semakin menjadi bola panas. 

Berita-berita terus mengalir akan kecurangan itu. Dan akhirnya polisi mulai menyelidiki termasuk menyelidiki kegagalan Rina bisa tampil , apakah ada unsur kesengajaan atau tidak.

            "Kamu masih punya peluang Rin,"tukas Tenngo

            "Entahlah aku sudah gak minat lagi."

            "Aku yakin perlombaan akan diulang lagi,"tukas Tenggo

            "Aku sudah malas."  Rina sudah terlanjur marah. Dan dia sudah menerima kalau dia tak bisa menjuarai lomba itu. Titik. Dan untuk apa diperjuangkan lagi, walau ada kesempatan. Bagi Rina, ini sudah tamat. Bukan berarti dia patah semangat, tapi dia akan mencari jalan lain untuk meraih impiannya. Bukan di lomba itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun