Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendongeng untuk Anak Indonesia

10 Maret 2021   02:10 Diperbarui: 10 Maret 2021   02:18 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : dok pribadi

Semenjak punya komunitas anak Circle of Happiness, dunia anak-anak menjadi ketertarikan diriku. Banyak belajar secara otodidak bagaimana berperan sebagi sahabat anak-anak. 

Sebelumnya aku mengajar di sebuah SMA dimana di sana aku bisa bertindak sebagai sahabat mereka dan membuat pembelajaran yang tidak kaku. Semenjak memutuskan untuk berhenti mengajar, aku mencari kegiatan yang tak jauh dari mengajar. Kebetulan punya rumah di daerah Kuningan yang tidak ditempati. 

Aku mulai survei di sana , ternyata anak-anak di desa sana, lebih banyak bermain dan gak punya kegiatan yang baik. Dan pendidikan di sana juga kurang diperhatikan apalagi dalam karakter mereka. Akhirnya aku membuat komunitas anak yang berisikan anak SD dari kelas 3 sampai kelas 6.

Salah satu kegiatan yang suka dilaksanakan adalah dongeng. Aku biasa memanggil beberapa teman yang memang aktif mendongeng. Tapi beberapa kali banyak yang diundang tapi mereka mempunyai kesibukan sendiri. 

Makanya aku mulai memberanikan diri mendongeng di depan anak-anak. Walau awal kacau balau tapi tetap harus mencoba karena semakin banyak kita mendongeng akan semakin terampil. 

Dan akhirnya mencari boneka untuk menunjang aku mendongeng. Boneka Cimol dan Bocil yang ukurannya sekitar 50 cm. Mulai mendongeng dengan boneka tapi hanya terbatas di komunitas aku saja. Rasanya belum berani dan belum ada yang mengundang juga sih.

Akhirnya terpikir punya boneka yang lebih besar dan bisa digerakan lebih leluasa. Tapi untuk bisa bicara dengan suara perut itu tidaklah mudah, harus berlatih. Tapi kalau nunggu berlatih dulu kelamaan. 

Jadi aku memesan boneka dan aku beri nama Usep. Kenapa Usep? Gak tahu juga terpikirnya itu. Tapi kesannya lucu dan suka tengil. Nah, mulai mencoba mendongeng dividiokan dan dikirim ke anak-anak atau diposting di media sosial. Lalu kepikiranlah untuk membuat channel Youtube sendiri. Dan aku akhirnya belajar edit vidio. 

Namanya  emak-emak, butuh waktu yang cukup lama . Akhirnya bisa juga walau gak sebagus punya anak-anak muda. Dan aku tak perlu menunggu bisa suara perut tapi suara Usep aku beri aksen yang berbeda dengan suaraku. Paling tidak bisa dibedakan mana Usep yang bicara , mana aku yang bicara. 

Akhirnya channel Youtubeku dengan nama Hastira Soekardi bisa terwujud . masih jauh dari sempurna. Tapi akhirnya memiliki kesibukan baru. Memikirkan konten apa lagi untuk isi channelnya. Malah akhirnya jalan-jalan ke suatu tempat untuk mengisi konten. Akhirnya jadi kegiatan yang menyenangkan bagiku.  

Bisa beraktivitas di luar bersama Usep. Jadi suka bawa-bawa Usep, kali-kali di suatu tempat bisa ada ide. Jadi seperti bawa anak kecil. Ini tapinya diam gak suka minta-minta jajan. Lah yang jajan malah yang bikin kontennya. Jajan di tempat isi konten . Ini malah bikin hati selalu gembira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun