"Masih."
      "Nanti kalau aku dibuang lagi gimana?"
      "Ya , gak apa-apa. Aku lagi suka masak. Sekarang punya waktu banyak untuk mencoba masakan yang ada di resep. Entah nanti kalau sudah bosan, paling kembali beli lauk di warung depan. "
      "Mahal dong."
      "Enggak, murah kok. Dengan 4000 rupiah sudah dapat banyak. Terlebih lagi tenaga gak hilang ya."
      "Ibu, istri yang baik."
Tapi bu Nandin tak pernah bosan. Masih memasak . Katanya dengan memasak dia bisa punya kegiatan pagi yang bermanfaat sebelum dia mengolah  tubuhnya. Tapi aku sudah mulai jenuh. Aku jenuh jadi yang terbuang. Sakit rasanya. Harus terbuang menjadi sampah kotor di halaman .  Aku sudah tak kuat lagi.Â
Aku ingin pergi jauh saja dan tak mau bertemu bu Nandin lagi. Malam itu aku membiarkan tubuhku digerogoti tikus-tikus. Sakitnya tak aku rasakan, karena sebentar lagi aku akan pergi dan tak akan pernah kembali. Selamat tinggal bu Nandin. Semoga ibu tetap semangat memasaknya. Dan tak pernah bosan untuk menyenangkan perut suaminya.