Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Eceng Gondok di Kala Cantik

10 Juli 2019   02:30 Diperbarui: 10 Juli 2019   02:43 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : dok pribadi

Eceng gondok di kala cantik. Mengapa jadi judulnya seperti ini. Ya eceng gondok akan tampak cantik saat berbunga dan kalau manfaatnya bisa diambil. Tapi di sisi lain eceng gondok juga bisa merugikan. Jadi eceng gondok di kala cantik adalah eceng gondok yang bisa dimanfaatkan untuk manusia.  Eceng gondok sendiri bahasa latinnya Eichornia crassipes. 

Eceng gondok ini tumbuh di air dan mempunyai kecepatan tumbuh yang tinggi sehingga sering dianggap sebagai gulma. Dan bisa merusak lingkungan karena cepat menyebar dan menutupi permukaan air sehingga kehidupan di bawah air akan mati.

Eceng gondok di sisi lain juga bermanfat untuk menghilangkan polutan di dalam air. Dan menurut peneliti mampu menjernihkan air karena bersifat fitoremediasi.Ini disebabkan tanaman eceng gondok ini mempunyai kemampuan untuk menyerap senyawa organik dan non organik. Tapi karena sangat cepat pertumbuhannya maka perlu diatur atau dikendalikan dengan baik. 

Batang dan daunnya bisa digunakan sebagai indikator polusi logam-logam berat. Dimana di batang dan daun lebih kuat dibandingkan di akar. Peneliti di India meneliti metode  untuk menghilangkan polutan dalam air dengan mengunakan eceng gondok. Eceng gondok diolah menjadi bubuk dan disebar di air yang mengandung polutan kromium 6 dan hasilnya kadar kromium 6 menurun .

Jadi percepatan tumbuhan eceng gondok ini menjadi kendala. Hal ini menyebabkan permukaan air tertutup eceng gondok yang akhirnya jumlah cahaya yang masuk ke dalam air berkurang. Akibatnya tingkat kelarutan oksigen berkurang. Eceng gondok mempunyai daun yang lebar. Hal ini menyebabkan tingkat evapotranspirasi meningkat , sehingga proses penguapan air dari daun meningkat . 

Juga eceng gondok yang mati akan menyebabkan pendangkalan sunagi atau danau. Selain  menggangu hewan dan tumbuhan di dalam air juga menganggu aktivitas manusia  . Banyak nelayan terganggu saat mengambil ikan. Bisa juga menggangu jalur transportasi lewat sungai. Nah untuk menghilangkan eceng gondok dengan cara mengangkat langsung tanamanya dari air atau dengan hewan yang suka makan eceng gondok seperti ikan grass crap.

Nah, tanaman eceng gondok memiliki ciri-cir yang khas seperti

  • Akarnya. Akarnya khas , berupa serabut tapi tak memiliki cabang. Akarnya memiliki bulu-bulu yang berguna untuk jangkar. Di ujung akar terdapat kantung akar dan bila terkena sinar matahari akan berwarna kemerahan.
  • Daunnya. Daunnya terletak di atas air dan termasuk jenis makrofita. Dan daun eceng gondok memiliki rongga sehingga bisa mengapunhg di atas air.
  • Bunganya. Bunganya termasuk bunga majemuk yang jumlahnya bisa mencapai 7-36 buah.Bunganya berwarna ungu,beruang tiga dan berbentuk kotak sejati.
  • Bjinya. Bijinya kecil berwarna hitam. Dengan adanya biji inilah sehingga eceng gondok bisa berkembang biak secara generatif.

Selain eceng gondok sebagai gulma ternyata eceng gondok juga punya manfaat buat kesehatan. Seperti menyehatkan kulit karena ada antimikrobanya. Sebagai anti peradangan , memperlancar sistem pencernaan, memperlancar ASI,dan bisa menurunkan berat badan. Dan eceng gondok juga bisa digunakan untuk komoditas kerajinan tangan. Bisa dibuat anyaman.

Selain itu juga bisa digunakan untuk tanaman hias di kolam ikan di rumah karena bunganya yang bagus . Seperti halnya aku menanam eceng gondok di kolam. Tujuannya agar kolam tidak cepat kotor. Dan bisa menyerap racun yang ada di kolam, karena beberapa kali ikannya sering mati. Dan yang terakhir adalah keindahan bunganya yang cantik. Jadi gak ada salahnya menanam eceng gondok di kolam di rumah. Tak kalah cantik dengan tanaman teratai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun