Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di antara Kita

23 Mei 2019   02:27 Diperbarui: 23 Mei 2019   02:59 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : www.pixabay.com

Tak kupungkiri kadang aku masih ragu akan ketulusanmu

Maafkan aku yang tetap berkutat dengan sepenggal keresahan

Yang selalu menemaniku sampai saat ini

Hanya satu yang kuinginkan

Hilangkan keraguan di hatiku sampai aku tahu

Engkau memang mengikhlaskanku melabuhkan hatiku pada tambatan hati

Yang juga sahabat kita bersama....

Kugantungkan resah pada langit saat-saat aku tahu

Engkau sendiri bersandingkan luka yang menorehkan lubuk hatimu

Aku tak mau mengusik hatimu

Tapi kesendirianmu  dalam melodi kesunyian

Membuat  aku seperti terjebak dalam perasaan bersalah

Yang masih terukir dalam petak-petak kalbuku

Adakah  pintu yang membuatku dapat membaca hatimu?

Aku tahu kau menyimpan cintamu dalam kidung-kidung kesepianmu

Tapi aku bukan pengkhianat, karena  candu cinta itu sudah bersemi

Dan aku tak mampu menolak buncahan cinta di dadaku

Apakah aku salah bila aku melabuhkan cintaku pada sahabat kita juga?

Derai kegelisahan seperti cemeti yang selalu membuatku terjaga

Ingin kusingkap tabir yang ada diantara kita

Sampai kutahu engkau mampu mengeja sepenggal keikhlasan untukku

Tak kupungkiri aku gelisah saat kau masih sendiri sampai saat ini

Kuingin kau labuhkan hatimu untuk perempuan lain yang dapat mengisi ruang hatimu

Meretas asmara lain  yang membaurkan cinta yang lain

Jika engkau dapatkan tambatan hatimu

Aku akan rasakan kelegaan yang merampungkan kegelisahan ini

Waktu bergulir tapi kesendirianmu tetap  menjebakmu

Aku hanya mampu merapal doa agar engkau baik-baik saja bersenyawa dengan kesunyianmu

Cirebon, 23 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun