Tak kupungkiri kadang aku masih ragu akan ketulusanmu
Maafkan aku yang tetap berkutat dengan sepenggal keresahan
Yang selalu menemaniku sampai saat ini
Hanya satu yang kuinginkan
Hilangkan keraguan di hatiku sampai aku tahu
Engkau memang mengikhlaskanku melabuhkan hatiku pada tambatan hati
Yang juga sahabat kita bersama....
Kugantungkan resah pada langit saat-saat aku tahu
Engkau sendiri bersandingkan luka yang menorehkan lubuk hatimu
Aku tak mau mengusik hatimu
Tapi kesendirianmu  dalam melodi kesunyian
Membuat  aku seperti terjebak dalam perasaan bersalah
Yang masih terukir dalam petak-petak kalbuku
Adakah  pintu yang membuatku dapat membaca hatimu?
Aku tahu kau menyimpan cintamu dalam kidung-kidung kesepianmu
Tapi aku bukan pengkhianat, karena  candu cinta itu sudah bersemi
Dan aku tak mampu menolak buncahan cinta di dadaku
Apakah aku salah bila aku melabuhkan cintaku pada sahabat kita juga?
Derai kegelisahan seperti cemeti yang selalu membuatku terjaga
Ingin kusingkap tabir yang ada diantara kita
Sampai kutahu engkau mampu mengeja sepenggal keikhlasan untukku
Tak kupungkiri aku gelisah saat kau masih sendiri sampai saat ini
Kuingin kau labuhkan hatimu untuk perempuan lain yang dapat mengisi ruang hatimu
Meretas asmara lain  yang membaurkan cinta yang lain
Jika engkau dapatkan tambatan hatimu
Aku akan rasakan kelegaan yang merampungkan kegelisahan ini
Waktu bergulir tapi kesendirianmu tetap  menjebakmu
Aku hanya mampu merapal doa agar engkau baik-baik saja bersenyawa dengan kesunyianmu
Cirebon, 23 Mei 2019