Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Setop Korupsi dengan Tolak Oligarki dalam Pilpres dan Pilkada

15 November 2022   04:44 Diperbarui: 15 November 2022   05:06 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Oligarki. Sumber: Geotimes.Id

Kalau di Indonesia ingin berjalan pemerintahan yang baik dan tidak dipengaruhi oleh oligarki, maka harus dimulai dari revisi UU Parpol dan termasuk UU Pemilu serta Pilpres/Pilkada.

Sepanjang UU Pemilu, Pilpres dan Pilkada di Indonesia ini tidak direvisi maka jalannya pemerintahan tidak akan stabil. Korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) akan tumbuh subur.

Efek buruk daripada oligarki ini, rakyat akan terus berada di posisi pesakitan. Jangan harap kita merdeka sentuhnya. Karena oligarki bisa hidup bersama demokrasi, namun oligarki yang punya kendali.

Misalnya satu contoh kecil yang sudah menjadi rahasia umum bahwa kontraktor proyek tidak akan mendapat pekerjaan bila tidak dekat pada keluarga si pemimpin, bisa jadi istri/suami/anak atau orang-orang dekat yang dipasang.

Baca juga: Jokowi Terjepit tapi Malah Menjepit, Rakyat Belajar Politik

Pemerintah Harus Biayai Parpol

Setelah revisi regulasi UU Pemilu, Parpol, Pilpres dan Pilkada. Selanjutnya pemerintah yang harus membiayai parpol, ini harga mati yang harus dilakukan bila ingin lenyap pengaruh oligarki dalam demokrasi di Indonesia.

Jangan biarkan parpol membiayai dirinya, inilah virus KKN yang maha dahsyat, karena semua kader yang terpilih baik di legislatif (DPR/D) dan terlebih yang di eksekutif (Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota) semua menjadi bendahara (sumber duit) para parpol.

Karena yang menjadi biang keladi korupsi adalah pemimpin itu sendiri yang berada dibawah bayang-bayang oligarki. Maka dimanfaatkanlah para pemimpin terpilih untuk memberi jalan terjadinya KKN, termasuk jual beli jabatan tidak lepas dari pengaruh oligarki.

Baca juga: Oligarki Vs People: Jokowi dan Megawati di Simpang Jalan

Dalam menghadapi Pemilu, Pilpres dan Pilkada kedepan karena masih nampak sangat keras akan pengaruh oligarki. Artinya tidak ada makan siang gratis, jangan sampai rakyat ikut makan gratis, ahirnya pikiran kritis akan hilang. Artinya kalau pemilih sudah diberikan duit, maka tidak bisa lagi kritis pada pemimpin yang dikendalikan oleh oligarki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun