Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saran Buat AHY, Ambisi Boleh tapi Jangan Ambisius

30 Oktober 2022   05:31 Diperbarui: 30 Oktober 2022   09:24 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama AHY saat masih TNI aktif. Sumber: DokPri

"Sekedar dipertimbangkan untuk Mas AHY dan Surya Paloh serta Jusuf Kalla, sebaiknya Anies berpasangan Sandiaga Salahuddin Uno. Semoga Mas AHY bisa melakukan SWOT dengan cermat, cukup jadi menteri." Asrul Hoesein, Founder GiF Jakarta.

Menyambung artikel sebelumnya di "Skenario Gagalkan Anies Baswedan Dapat Tiket Pilpres 2024". Bahwa semua kemungkinan bisa terjadi dan bisa dimaklumi dalam politik saling mencekal lawan, termasuk strategi perkuat diri sambil mengantar lawan sehingga mudah dikalahkan.

Penulis saat masih tinggal di barak tentara, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) biasa canda bareng. Artikel ini sekedar mengingatkan saja masa-masa di barak, sampai menjelang mundur dari TNI.

Mas AHY mungkin masih ingat saat awal ingin menjadi Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Mpok Sylviana Murni. Masih kelihatan kurang percaya diri jadi politisi, tapi semakin kemari semakin mapan. AHY telah menemukan jati dirinya dengan cepat di dunia politik.

Waktu itu sebenarnya AHY enggan tinggalkan TNI, dan banyak keraguan bila masuk di politik. Tapi dorongan sangat kuat dari keluarga, maka dengan terpaksa AHY tinggalkan barak. Tapi kelihatan saat ini keputusan AHY tidak salah.

Sedikit ingatkan waktu di DPP Demokrat, saya sempat hadir, Jumat (23/9/2016) dan sekitar pukul 01.00 dini hari. Dalam konferensi pers, AHY menentukan pilihan dan mengambil keputusan dalam hidup yang tidak mudah, masuk ke dunia politik dan meninggalkan baju hijaunya.

Sebelum menjadi cagub DKI Jakarta, Agus berkiprah di TNI dengan pangkat mayor. Agus dikenal sebagai perwira menengah berprestasi. Banyak pihak waktu itu yang menyayangkan keputusannya meninggalkan karier di dunia militer.

Agus juga mengaku sulit untuk mengambil keputusan itu. Agus bahkan berbicara terbata-bata saat ungkapkan keputusannya untuk tidak lagi mengabdi di TNI.

Cukup cepat memang AHY mengikuti perkembangan dan gaya politik, sampai saat ini sudah nampak sangat profesional. Tapi rekam jejak politik kepemimpinan masih lemah, sangat tidak cocok menjadi cawapres periode sekarang.

Ingat tentu ya Mas AHY pada saat pidato detik-detik keluar dari TNI, sempat mengeluarkan air mata yang menandakan sangat berat berpindah haluan dari TNI ke dunia politik. Titik star rekam jejak Mas AHY boleh dibilang baru star dari situ.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun