Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Yoshua dan Sambo Pelopor Restorasi Polisi

21 Oktober 2022   08:53 Diperbarui: 21 Oktober 2022   12:37 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ferdy Sambo dan Yoshua. Sumber: DetikCom

Jadi apa yang terjadi semua itu adalah skenario Tuhan Ymk, melalui hamba-Nya yang sudah penulis sebut namanya diatas.

Kenapa Tuhan Ymk membuat skenario seperti itu, agar hamba-Nya, rakyat Indonesia dan lebih khusus polisi bisa sadar untuk kembali menata diri, bekerja dengan baik dan jangan curangi rakyat.

Kasus ini merupakan pintu perbaikan atau celah restorasi bagi polisi secara total, khususnya pada citra polisi dan para penegak hukum lainnya yang mulai kabur di mata masyarakat. Banyak hikmah bisa dipetik dalam kasus ini.

Termasuk kenapa Febri Diansyah yang mantan jubir KPK tergerak untuk membela terdakwa, itu semua skenario Tuhan. 

Ini juga bertujuan untuk memperbaiki kinerja para pengacara, agar jangan maju tak gentar membela yang bayar. Karena Anda merupakan penegak hukum.

Mampukah Febri membawa amanah itu, atau dia juga bagian dari pengacara yang "cari duit" sebagai target utamanya dan mengabaikan kapasitasnya sebagai penegak hukum yang tidak boleh memanfaatkan celah kekurangan penuntutan untuk meringankan kliennya.

Maka penulis tidak protes Febri sebagai pembela terdakwa, biarkan saja. Febri juga punya amanah yang sama dengan kita untuk menata ulang penegakan hukum di Indonesia. 

Minimal kita sebagai rakyat, harus kritis dan berani mengatakan apa adanya dan terlebih jangan suka memberi suap.

Cara Tuhan Ymk menata penegakan hukum adalah dengan menyorot atau melalui polisinya polisi, Kadiv Propam Mabes Polri. Titik star perbaikan polisi dari Mabes Polri, pada Ferdy Sambo.

Jadi tiba masanya Tuhan Ymk bereaksi atas kedzaliman manusia dengan manusia lainnya, memilih Ferdy Sambo dan tentu seluruh orang-orang dekat dengan Ferdy Sambo, jatuh korban nyawalah Brigadir "J". Kasus inilah menjadi pintu restorasi.

Tapi yakin bahwa Brigadir "J" tidak mati sia-sia, almarhum sudah baik tempatnya di sisi Tuhan-Nya. Begitu juga Ferdy Cs dipecat dengan tidak hormat, juga tidak sia-sia.  Termasuk bila kelak akan menerima sanksi pidana mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun