"Ketika politik mengajarkan bahwa tugas politikus sesungguhnya melaksanakan kehendak rakyat, namun, yang terjadi mereka hanya mementingkan dirinya sendiri."-Joseph Schumpeter
Menyambung dan memenuhi janji saya pada Sahabat Kompasianer Bang Irwan Rinaldi Sikumbang untuk menjawab artikelnya yang berjudul "Jika Jokowi Tak Dukung Puan, Kira-kira Apa Penyebabnya?"
Mari coba kita analisa, apa kemungkinan yang akan terjadi bila Presiden Jokowi tidak mendukung Puan Maharani, lalu kemana arah panah Jokowi ditancapkan.
Karena sangat beresiko, pastinya Presiden Jokowi keluar dari PDI-P, bisa pula Megawati menarik kader-kadernya yang duduk sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju.Â
Lebih parah lagi suara PDI-P pula akan terbelah, apalagi disusul oleh Ganjar Pranowo juga keluar dari PDI-P. Nah kemana suara terbelah itu? Ikuti dan baca terus penjelasan saya dibawah.
Baca juga:Â Inilah Dilematis Jokowi Vs Megawati Menuju Pilpres 2024
Sebenarnya beberapa artikel sebelumnya sudah saya posting di kompasiana ini dan terjawab bahwa Presiden Jokowi akan bersikap dan melawan Megawati bila ngotot ajukan Puan Maharani.
Tapi coba saya ringkaskan dari beberapa artikel sebelumnya terhadap analisa posisi dan sikap politik Jokowi dan Megawati. Karena saya pastikan Jokowi akan pecah kongsi dengan Megawati, bila PDI-P ambisius majukan Puan sebagai Capres.
Penulis yakin bahwa Megawati menerima informasi asal ibu senang (AIS) dari elit PDI-P yang kontra Ganjar, disini Megawati dan Puan terlena. Puan sendiri tidak melakukan analisa (SWOT) terhadap dirinya.
Baca juga:Â Genderang "Perang" Jokowi Vs Megawati Ditabuh Melalui Musra Relawan Projo