Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Elektabilitas Vs Elitabilitas Menuju Pilpres 2024

27 Agustus 2022   07:19 Diperbarui: 27 Agustus 2022   07:23 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase Joko Widodo, Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto/net by RMOL Jakarta

"Politisi juga tidak memiliki waktu luang, karena mereka selalu bertujuan pada sesuatu di luar kehidupan politik itu sendiri, kekuatan dan kemuliaan, atau kebahagiaan." - Aristoteles

Elektabilitas atau derajat keterpilihan seseorang berdasarkan preferensi (dukungan) publik, tereliminasi pada Pilpres 2024. Rakyat terpasung oleh kekuatan elitabilitas yang dibungkus oleh rasa berbaur oligarki.

Hasil survey elektabilitas dari lembaga-lembaga survey, hanya jadi bacaan hampa bagi elit politik menuju Pemilu dan Pilpres 2024. Tidak berlaku lagi bagi partai politik (parpol) untuk mendasari kandidasi Pilpres 2024.

Kenapa???

Karena kekuatan elitabilitas atau tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang di lingkungan elite atau besarnya dukungan seseorang di kalangan elite, lebih dominan. 

Kecerdasan elit-elit politik di Indonesia, menurut penulis sangat menurun tajam. Integritas nomor buncit, yang penting fulus oh fulus.

Baca juga: Oligarki Vs People: Jokowi dan Megawati di Simpang Jalan

Sangat jelas kalkulasi politiknya begini;

Ketua Umum PDI-P Megawati, terbaca arahnya dari awal tahun 2020, sangat jelas inginkan putrinya maju sebagai Capres 2024. Mungkin ingin mengejar rekor dunia, bahwa "kakek, anak dan cucu menjadi presiden".

Sejak Puan Maharani duduk sebagai Ketua DPR RI, target Megawati bergeser untuk putrinya. Bukan lagi sebagai  Cawapres 2024, tapi langsung Capres. Mungkin Megawati merasa karir politik Puan sebagai Putri Mahkota sudah memadai untuk dijadikan Capres?!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun