"Presiden ke-4 Gus Dur pernah meramalkan bahwa Prabowo Subianto akan menjadi Presiden RI di usia tua, nah bagaimana selanjutnya? Kita tunggu proses perjalanan ramalan ini pasca penentuan salah satu dari tiga bacapres hasil Rakernas Partai NasDem." Asrul Hoesein, Founder Green Indonesia Foundation Jakarta
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh telah mengumumkan bakal calon presiden (bacapres) pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem, JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (17/6).Â
Dapat diprediksi semua ini bukan serta merta murni hasil pilihan Rakernas Partai NasDem, tentu ada settingan politik para king maker Pilpres 2024, sah-sah saja dalam politik pragmatis yang tidak mengedepankan kader. Tapi sekaligus memperburuk situasi politik atas sirkulasi kepemimpinan berdasar kaderisasi, minim leader. Itulah politik Indonesia saat ini masih labil.
Seperti diketahui, Partai NasDem telah mendahului partai lainnya untuk mengumumkan 3 bacapres itu, adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ketiga nama itu berdasarkan "katanya" hasil usulan seluruh DPW Partai NasDem yang dilanjutkan dalam musyawarah steering committee, dan satupun tidak ada kader dari Partai NasDem yang diumumkan Surya Paloh tersebut.
Namanya politik, serba dinamis. Pasti dengan sebuah perhitungan matang untuk tidak mengusung kader sendiri, ini sebuah langkah berani Surya Paloh. Ngeri-ngeri sedap karena basis suara kader di daerah yang sudah dibangun dan dibina oleh kadernya berpotensi pecah.
Tapi harus diakui, memang Partai NasDem masih susah mengusung kader sendiri untuk menjadi bacapres. (Baca: Indonesia Minim Calon Presiden, Kenapa?), kecuali bakal calon wakil presiden (bacawapres). Beberapa kader Partai NasDem bisa masuk nominasi bacawapres dalam kandidasi Pilpres 2024.
Sebuah langkah taktis dan stratejik dilakukan Surya Paloh sebagai Founder Partai NasDem untuk sebuah manuver politik berani namun terkesan "cari" aman, dimana pada satu sisi ingin bersama PDIP (Megawati) melanjutkan koalisi saat ini. Mungkin Surya Paloh akan mengajukan tawaran Anies-Puan, karena sangat berat bila Ganjar-Puan?.
Partai NasDem pada sisi lainnya ingin mempersiapkan diri "pisah" dengan PDIP untuk majukan sendiri bacapresnya dengan koalisi partai lain, Anies Baswedan (Baca: King Maker Jusuf Kalla). Karena sangat jelas terbaca bahwa Surya Paloh lebih interes dengan Anies Baswedan dibanding Ganjar Pranowo.
Partai NasDem Minus Kader