Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Indonesia Butuh Paradigma Bisnis dalam Persampahan

27 April 2022   15:33 Diperbarui: 29 April 2022   19:39 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang relawan memilah sampah plastik di tempat pemilahan yang dikelola Front Masyarakat Peduli Lingkungan (FMPL) Gili Trawangan.| Kompas.com/Fitri R

6. Bisnis

Kenapa Bisnis? Dalam urusan sampah, untuk mencapai 5 aspek terdahulu, dibutuhkan orang atau pengelola sampah yang berjiwa bisnis atau pengusaha (entrepreneurship) dalam menguliti kedalaman "bisnis sampah" yang sangat unik, menginginkan manusia bersih untuk mengurusnya (paradox).

Baca Juga: Apa Kabar Usia 12 Tahun UU Sampah?

Mengurus sampah - pemilahan dan pengumpulan - bukan dengan mental dagang (menambah yang ada) yang dipakai dalam urusan sampah, akan mati suri alias gagal, harus miliki mental dan karakter pengusaha (mengadakan yang tidak ada) bila ingin usaha berkelanjutan (sustainable) aktivitasnya.

Sangat dibutuhkan jiwa pengusaha yang mumpuni dalam urusan sampah, karena mengurus sampah sangat bertaut antara urusan sosial dan bisnis yang harus berjalan - berproses - secara keseluruhan dan masif terstruktur. Tirai pemisah antara sosial dan ekonomi sampah sangat tipis dan tidak terlihat oleh mata telanjang, harus dengan mata iman dan taqwa. Agar tidak menjadi manusia sampah.

Penulis memberi pelatihan mahasiswa UI praktek AMT berbasis sampah di Gelora Bung Karno Jakarta (2013), Sumber: DokPri. 
Penulis memberi pelatihan mahasiswa UI praktek AMT berbasis sampah di Gelora Bung Karno Jakarta (2013), Sumber: DokPri. 

Solusinya: 

Kepada para pengelola sampah lintas stakeholder, asosiasi, pengelola bank-bank sampah, sila berhubungan dengan Dinas Tenaga Kerja setempat atau Kemenaker Jakarta untuk minta Program Pelatihan Produktifitas yang di dalamnya ada pelatihan Achievement Motivation Training (AMT). 

Dalam pelatihan tersebut akan diajari praktik bisnis berkelompok serta bagaimana hidup berkarakter atau berintegritas.

"Achievement Motivation Training (AMT) adalah sebuah program pelatihan untuk pengembangan diri khususnya dalam hal peningkatan motivasi berprestasi bagi pesertanya."

Baca Juga: Meluruskan Arah Bank Sampah sebagai Perekayasa Sosial dan Bisnis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun