Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Percuma Menteri Kesehatan Mediasi, IDI Final Pecat Dokter Terawan

3 April 2022   03:07 Diperbarui: 5 April 2022   00:51 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Dokter Terawan, Sumber: Kompas

"Pemerintah dan IDI perlu ada perubahan kebijakan bahwa bila seorang dokter keanggotaan IDI dicabut, maka izin praktek dari pemerintah juga otomatis gugur dengan sendirinya. Karena dasar izin praktek dokter dari rekomendasi IDI." Asrul Hoesein, Founder Green Indonesia Foundation Jakarta.

Sebenarnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tidak perlu memediasi antara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Letnan Jenderal TNI (AD) Dokter Terawan Agus Putranto yang sudah dipecat dari keanggotaan IDI atas dugaan pelanggaran kode etik dokter.

Masalah IDI dan Dokter Terawan sudah bukan dalam ranah yang perlu dimediasi. Kalaupun bisa di mediasi, itu sudah terlambat. IDI tentu melalui penelitian yang sangat mendalam dan ketat sebelum mengeluarkan kebijakan.

IDI memecat Dokter Terawan atas rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) untuk memberhentikan permanen mantan Menteri Kesehatan Dokter Terawan dari anggota IDI karena melanggar etik.

Walaupun banyak kalangan elit pengusaha, polititisi, anggota DPR RI dan pemerintahan yang datang mendukung Dokter Terawan. Seperti tokoh yang membela Dokter Terawan, antara lain Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari membela keras Dokter Terawan dan menohok IDI sebagai lembaga yang harusnya membina tapi membinasakan anggotanya sendiri.

Juga ada Aburizal Bakrie, Dahlan Iskan dan lainnya. Semua memberi testimoni pernah di terapi oleh Dokter Terawan. Tapi itu tidak bisa dijadikan jaminan agar IDI menarik kebijakannya. Pasti IDI bertahan demi kedisiplinan organisasi.

Kalaupun IDI dikatakan salah dalam keputusan tersebut, Dokter Terawan harusnya ajukan gugatan terlebih dahulu. Bila gugatan itu benar dan diterima, berarti Ketum IDI yang menanggung resikonya, bisa pula dipecat dari IDI atau sanksi lainnya yang berlaku dalam IDI.

Sekedar diketahui bahwa IDI merupakan organisasi profesi yang masih solid sampai sekarang dan belum pernah pecah sejak didirikan pada tanggal 24 Oktober 1950 dengan nama Ikatan Dokter Indonesia atau The Indonesian Medical Association yang kemudian disingkat IDI.

Disarankan kepada koleha yang membela Dokter Terwan sebaiknya santai sajalah, karena bisa saja malu bila keputusan IDI memang benar adanya. Pasti juga IDI ekstra hati-hati dalam menjatuhkan sanksi pada anggotanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun