Bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengolah sampahnya di rumah masing-masing, kami Green Indonesia Foundation Jakarta bersama jejaring seluruh Indonesia akan memberi advis gratis melalui WA 081287783331, khususnya dalam mengolah sampah organik. Agar tidak dibakar dan dibuang ke TPA.
Minggu kemarin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta seluruh perkantoran di Jakarta ditutup sementara waktu, dan membuat semua pekerjaan dilakukan dari rumah alias work from home (WFH). Hal ini dilakukan Anies untuk menekan penyebaran Corona Virus yang makin bertambah di Jakarta.
Tarik hikmahnya untuk berkumpul keluarga. Tidak ada masalah yang tidak punya manfaat sekalipun itu kematian. Sebuah masalah pasti berujung pada kebaikan, sepanjang manusia mampu menerimanya dengan ihlas serta mencermatinya dengan akal dan sabar.
Mungkin untuk menerapkan WFH 100% itu sangat sulit dan tidak mungkin, tapi bisa saja sekitar 80% dapat dilakukan. Apalagi Jakarta disebut sebagai daerah yang sangat rawan Corona Virus. Begitu juga Surabaya dan beberapa kota lainnya, bisa pula menerapkan WFH untuk sementara waktu.
Baca Juga:Â Anies Minta Kegiatan Kantor Disetop, Ini Respons Dunia Usaha.
Sampah Rumah Tangga di Jakarta Diperkirakan Terus Naik Hingga 2025
Termasuk petugas kebersihan bisa saja diistirahatkan sekitar 80%, termasuk petugas pengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Ahir (TPA) dan pengalihan pekerjaan atau melatih diri dan masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah di sumber timbulan untuk mengisi aktifitas selama WFH.
Selama masa WFH tentu sampah rumah tangga akan meningkat tajam. Maka tentu dengan sendirinya perlu penanganan yang serius pula. Tapi dengan adanya kebijakan WFH ini, menjadikan kita punya waktu untuk belajar "peduli" memilah dan mengolah sampah sendiri.
Perlu diketahui bahwa Corona Virus ini sangat terkait dengan faktor kebersihan diri dan kebersihan lingkungan. Termasuk menghindari makanan haram atau makanan yang bersumber dari bukan hak kita. Hal ini yang perlu dicermati dengan serius sebagai tanda dari Tuhan Ymk atau sebuah kesempatan untuk introspeksi dalam hidup kehidupan.
Selama masa WFH, disarankan untuk tidak juga mengeluarkan sampahnya dari rumah atau pekarangan. Artinya semua sampah harus dikelola di rumah masing-masing. Mungkin wabah Corona Virus ini merupakan salah satu cara Tuhan Ymk untuk memaksa hamban-Nya peduli pada lingkungan atau bumi-Nya agar dapat memilah dan mengolah sampahnya sendiri.
Baca Juga: Â Minta Setop Kegiatan Ngantor, Ini Instruksi Anies ke Dunia Usaha.
Sampah Rumah Rangga di Jakarta Diperkirakan Capai 32 Juta Ton pada 2025
Setidaknya Sampah dikelola dalam dua kelompok besar yaitu sampah kering (an organik), plastik, kertas, kaleng dan lainnya dikelompokkan jadi satu bagian dan disimpan pada wadah kantong plastik.Â
Sementara sampah dapur atau sampah organik bisa langsung dikelola menjadi kompos padat dan cair dalam wadah komposter yang bisa dibuat sendiri. Pengadaan dan penggunaan komposter bisa melalui online pula.
Masa WFH merupakan masa peduli pada sampah yang selama ini diabaikan. Cukup waktu untuk belajar memilah dan mengelola sampah selama masa WFH. semoga pasca WFH dapat melanjutkan tradisi pilah dan olah sampah di rumah atau pada sumber timbulan sampah.
Bagi masyarakat yang ingin mengolah sampahnya di rumah masing-masing, kami Green Indonesia Foundation Jakarta bersama jejaring seluruh Indonesia akan memberi advis gratis melalui WA 081287783331, khususnya dalam mengolah sampah organik. Agar tidak dibakar dan dibuang ke TPA.
Surabaya, 23 Maret 2020
Keterangan YouTube: Anies Ingatkan Perusahaan Harus Terapkan Bekerja dari Rumah