Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Presiden Jokowi Harus Kendalikan Solusi Banjir se-Jabodetabekjur

3 Januari 2020   02:59 Diperbarui: 3 Januari 2020   11:37 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan banjir Jakarta (1/1/2020). Sumber: Megapolitan Kompas

Teguran besar dari Tuhan Ymk supaya manusia bisa sadar sebagai khalifah di muka bumi, agar terus merawat dan menjaga segala ciptaan-Nya. Karena memang Tuhan menciptakan bumi dan isinya untuk manusia. Dimana manusia merupakan ciptan-Nya yang paling sempurna. Masihkah kita ingkari ? 

Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. Hujan yang mengguyur Jakarta pada 1 Januari 2020 kemarin ternyata memecahkan rekor dalam seperempat abad terakhir. Curah hujan tahun baru kemarin adalah yang tertinggi sejak 1996, Kamis (2/1/2020).

Mari semua komponen introspeksi, mungkin sangat besar kesalahan ini dalam mengurus sumber daya yang ada. Diakui bahwa kita tidak pandai bersyukur atas nikmatnya. 

Terlalu fulgar kita berbuat tamak dan serakah duniawi. Selama ini pula kita mendzalimi diri dengan merusak lingkungan dan bumi tempat berpijak.

Sesuka hati membuang sampah, membabat hutan, ekploirasi tambang mineral, mengeruk pasir di sungai dan laut dengan seenaknya, atau setidaknya kita tidak taat dalam mengelola lingkungan dan lain kegiatan merusak bumi demi pemenuhan ambisi kekuasaan dan materi belaka.

Semua aktivitas merugikan tersebut harus diahiri minimal mengurangi dengan cara tingkatkan pencegahan lebih kepada hanya menanti musibah datang baru kebingungan dan saling tohok menohok, saling menyalahkan satu sama lainnya.

Bumi ini bukan warisan nenek moyang kita yang seenaknya di eksploitasi hanya untuk kepentingan kekuasaan dan ekonomi semata tanpa mempertimbangan rasa kepatutan, keadilan serta kompensasi kesejahteraan.

Hentikan pemanfaatan sumber daya yang secara sewenang-wenang atau terlalu berlebihan terhadap sesuatu subyek. Bumi ini untuk generasi berikutnya, untuk anak-cucu kelak.

Solusi Banjir Ibu Kota Negara

Menemukan solusi tentu sebelumnya harus menemukenali masalahnya lalu mengakui kelemahan dan kesalahan itu sendiri. Itu merupakan kunci menyelesaikan sebuah masalah. 

Jangan salahkan alam, tapi yang salah adalah kita manusia yang diberi akal dan kewenangan oleh Sang Maha Pencipta untuk mengatur dan mengelolanya dengan baik dan jujur. Agar kehidupan ini berkesinambungan. Tapi kita banyak lalai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun