Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Demokrasi dan Kemajemukan ala Presiden Jokowi

17 Agustus 2019   10:10 Diperbarui: 17 Agustus 2019   10:13 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Presiden Jokowi dengan Pakaian Suku Sasak, Lombok NTB (16/08). Sumber: Setneg

"Di tengah kemajemukan, kita tetap bersatu, tetap rukun. Negara kita adalah negara yang besar, masyarakat dan para pemimpin negeri wajib menjaga dan terus merawat keberagaman yang ada. Mari menjaga persatuan karena aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, kerukunan dan persaudaraan," Presiden Jokowi.

Memang hebat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan selalu memberi kejutan, khususnya dalam mengangkat kearifan lokal daerahnya di Indonesia. Tanpa memandang secara subyektifitas. Karena ketika sidang bersama DPD-DPR mengenakan busana khas Suku Sasak, Lombok (16/8/2019).

Padalah senyatanya Jokowi kalah dalam Pilpres 2019 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Jokowi tidaklah peduli semua itu. Dari karakter Jokowi yang bersahaya, diharapkan dapat merubah dan mengangkat karakter, politik berdemokrasi serta SDM rakyat Indonesia yang bersahaya dan bisa unggul dalam berbagai hal.

Kalau saat Jokowi menghadiri acara pembukaan kongres V PDIP di Grand Inna Bali Beach menggunakan baju adat Bali karena menang telak di Bali dengan raihan suara 91,6 persen di Pilpres 2019. Itu soal biasa.

Tapi yang luar biasa lagi Jokowi mengangkat Indonesia. Karena Pakaian Adat Bali yang dikenakannya di Bali tersebut, langsung dipakai pada kunjungannya ke Malaysia pada hari yang sama Kamis, 8 Agustus 2019. Kunjungan Presiden Jokowi ini merupakan balasan atas kedatangan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad pada Juni tahun lalu.

Pada rapat tahunan MPR RI (16 Agustus 2017) Jokowi tampil beda pula mengenakan baju adat Bugis dari Bone, Sulawesi Selatan. Ilmu keseimbangan Jokowi sungguh sangat dahsyat dan memukai republik yang dipimpinnya.

Jokowi memang membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang Indonesia sentris. Karena mulai pakaian kesehariannya sampai kepada pakaian adat yang beraneka dan pembangunan yang  dikerjakannya terus berbagi untuk Indonesia dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dalam dan luar negeri.

Presiden Jokowi sebagai panutan utama Indonesia, mampu dan memberi teladan dalam mengangkat kearifan lokal Indonesia sehingga dapat menjahit dan menampilkan berbagai corak budaya untuk bisa unggul di dalam negeri maupun di luar negeri. Sehingga Indonesia dapat disegani dari berbagai negara belahan bumi.

Jakarta, 17 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun