Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Melawan Nafsu Belanja Akhir Ramadan

23 Mei 2019   09:30 Diperbarui: 23 Mei 2019   19:06 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsumerisme warga meningkat menjelang Lebaran Idul Fitri. Pusat-pusat perbelanjaan dipadati mereka yang ingin membeli sandang dan pangan.| Sumber: Kompas.com/Roderick Adrian Mozes

Bulan suci Ramadan 1440 H sudah melewati separuh perjalanan ibadah puasa serta ibadah-ibadah lainnya yang berlipat ganda pahalanya. Tidak terasa berlalu begitu cepat, seiring dengan kegiatan duniawi yang semakin padat dan kompetitif.

Harus disadari bersama bahwa bulan suci Ramadan adalah bulan penuh berkah dalam setiap kegiatan positif yang dilakukan tidak ada yang sia-sia. Semua itu hanya semata untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.

Menahan rasa lapar tanpa makan, minum, dan khususnya menahan hawa nafsu dari mulai fajar (sahur) sampai tiba magrib (berbuka). Selanjutnya melaksanakan shalat tarawih setelah isya secara berjamaah dan shalat-shalat malam lainnya.

Lebaran akan menghampiri kita semua. Tidak terasa tinggal menghitung hari, sekitar 12 hari lagi. Puasa akan ditinggalkan menuju kepada hari kemenangan bagi umat Islam di belahan dunia manapun.

Seharusnya ibadah lebih ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Jangan sampai bulan kemenangan Idul Fitri tersebut tidak dilandasi dengan ibadah-ibadah yang tidak berkualitas pada bulan Ramadan. Maka perbanyaklah ibadah dibanding kegiatan duniawi lainnya yang tidak berkualitas.

Pengalaman dari tahun ketahun masjid sudah mulai sepi mulai pertengahan Ramadan. Mal, toko kue, dan aksesoris bangunan dan rumah kembali menjadi sasaran umat Islam. Tua muda, kaya miskin berbaur jadi satu.

Semua berbondong-bondong meramaikan mal dan toko-toko modern lainnya, semua pelayanan penuh diskon dari para pedagang yang memanfaatkan nafsu belanja yang semakin meningkat diahir Ramadan menjelang Idul Fitri.

Padahal justru masjidlah yang nyata penuh berkah dan diskonnya berlipat langsung dari Allah Azza Wa Jalallah, justru ditinggalkan. Tradisi meramaikan masjid di akhir-akhir Ramadan perlu digelorakan untuk mendapatkan berkah masjid dan termasuk berkah bila melipat gandakan amalan-amalan di bulan puasa selama sebulan penuh.

Termasuk hidangan buka puasa di masjid-masjid sudah mulai berkurang. Aktivitas berbelanja seketika berubah menjadi aktivitas penting untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Hanya sesekali orang melangkahkan kaki menuju masjid. Jumlah barisan jemaah sudah tentu memprihatinkan. Kaum muda hampir sudah tidak nampak di masjid.

Belum lagi antrean berkepanjangan bagi pemudik. Bandar udara, stasiun-stasiun, terminal-terminal, pelabuhan, maupun tempat-tempat lain terlihat padat. Itu artinya, sebagian orang yang bermukim di kota sudah mulai balik ke kampung halaman untuk bertemu sanak famili dan keluarga lainnya.

Sebenarnya budaya mudik ini juga perlu ada perubahan mendasar agar tradisi-tradisi kuno tersebut bisa ditinggalkan. Banyak risiko-risiko negatif yang ditimbulkan oleh budaya mudik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun