Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ngabuburit Ramadan Sambil Wisata Literasi

16 Mei 2019   04:55 Diperbarui: 16 Mei 2019   04:56 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Jadilah anggota perpustakaan di wilayah Anda masing-masing. Sumber: Pribadi


Ayat pertama Al-Quran yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada Baginda Nabi Muhammad SAW adalah ayat berupa "perintah" membaca; Iqra' bismirabbik (bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu). Ayat yang menegaskan pentingnya membaca. Sebab membaca adalah gerbang ilmu pengetahuan.

Menjadi keprihatinan banyak pihak, baik itu pendidik, orangtua maupun pemerintah. Karena menurunnya minat atau gairah baca. Usaha untuk membangun kesadaran masyarakat agar tercipta kemauan membaca perlu terus ditingkatkan. Karena hanya dengan "membaca" pembangunan di segala bidang baru dapat tercapai. Khususnya pembangunan pribadi yang berkarakter Pancasila.

Minat baca masyarakat Indonesia mulai dari daerah terpencil sampai masyarakat yang tinggal di perkotaan sangat rendah. Bisa jadi karena kurangnya buku yang dimiliki atau mungkin lebih tertarik bermain gadget. Semua ini bisa berbahaya bila tidak diantisipasi secara dini. Menjadi pekerjaan rumah bersama untuk terus membumikan serta menggairahkan minat baca di segala lapisan masyarakat.

Berdasarkan hasil survei lembaga internasional yang bergerak dalam bidang pendidikan, United Nation Education Society and Cultural Organization (UNESCO), minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia. Indonesia tampaknya harus banyak belajar dari negara-negara maju yang memiliki tradisi membaca cukup tinggi (Baca: Gawat, Indonesia Darurat Minat Baca).

Ilustrasi: Tunbuhkembangkan minat baca. Sumber: Kompas
Ilustrasi: Tunbuhkembangkan minat baca. Sumber: Kompas
Jepang berhasil membangun cepat bangsanya karena pasca Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, pada bulan Agustus 1945. Pemerintah Jepang mengutus orangnya ke berbagai penjuru dunia untuk mencari buku sebanyaknya.

Kemudian berbagai jenis buku tersebut diterjemahkan kedalam bahasa Jepang lalu dibagi gratis kepada masyarakatnya. Maka apa yang terjadi saat ini. Jepang maju pesat dari kehancuran negaranya pasca bom atom tersebut. Harusnya Indonesia belajar dari Jepang, tentang bagaimana strategi membangun bangsanya yang didahului dengan dukungan serta dorongan membaca.

Hal penting dicermati oleh kita semuanya dan terkhusus para pemangku kepentingan, untuk mendorong gerakan gemar membaca. Sejak dari rumah tangga masing-masing. Biasakan membeli atau jajan buku. Pemerintah perlu sigap mengatasi masalah pentingnya membaca sejak dini.

Ilustrasi: Gedung Perpustakaan Nasional RI di Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta Pusat (15/05). Sumber: Pribadi.
Ilustrasi: Gedung Perpustakaan Nasional RI di Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta Pusat (15/05). Sumber: Pribadi.
Wisata Literasi Bulan Ramadan
Perlu membangun sebanyaknya perpustakaan desa, guna menciptakan masyarakat bergairah dan tertarik berkunjung ke perpustakaan. Termasuk pada bulan Ramadan agar digalakkan berwisata literasi dengan mendatangi perpusatakaan di wilayah masing-masimg.

Membaca lebih baik dari pada menghabiskan waktu dengan gadget atau hal-hal yang kurang bermanfaat. Sebaiknya para orang tua jadilah panutan, perlihatkan pada keluarga kebiasan membeli dan membaca buku, dimulai dari kebiasaan mengajak anak-anaknya atau sahabat untuk ngabuburit positif dengan mengunjungi perpustakaan atau toko buku.

Khusus untuk masyarakat Jakarta dan sekitar wilayah daerah penyangganya bisa #direkomendasi mengunjungi Perpustakaan Nasional RI yang terletak di sekitar Balaikota Jakarta, yaitu tepatnya di Jalan Medan Merdeka Selatan atau sebelah selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat.

edung Perpustakaan Nasional ini sangat mewah dan di setiap lantai mencerminkan koleksi buku. Misalnya di lantai 14 terdapat koleksi buku langka, kemudian lantai 21-24 terdapat koleksi buku umum. Pada lantai 24 juga terdapat executive lounge yang bisa menjadi menyenangkan fisik dan nalar, dengan memandang panorama areal Monas sambil menunggu buka puasa.

Ilustrasi: Kendaraan wisata Jakarta. Sumber: Kompas
Ilustrasi: Kendaraan wisata Jakarta. Sumber: Kompas
Kendaraan Gratis dan Reute Menuju Perpustakaan Nasional
Dalam memudahkan kunjungan ke Perpustakaan Nasional, bisa memanfaatkan layanan bus secara cuma-cuma. Terdapat tujuh layanan Mobil Wisata Jakarta. Datang  dengan berbagai arah yang melewati atau menjangkau lokasi Perpustakaan Nasional. 

Arah kendaraan mobil wisata yang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta antara lain destinasi History of Jakarta (BW1), Jakarta Modern (BW2), Art and Culinary (BW3), Jakarta Skyscrapers (BW4), Jakarta Open Space (BW5), Jakarta Heritage (BW6), dan Jakarta Shopping (BW7), dari masing-masing titik starnya. Nikmati fasilitas ini di Keliling Jakarta Naik Bus Tingkat Gratis, Catat Rute dan Jadwalnya di Sini.

Jika Nabi Muhammad SAW -yang merupakan manusia paripurna "insan al-kamil"- saja terus memohon agar diberi tambahan pengetahuan. Lalu bagaimana dengan kita yang "mengaku" sebagai umatnya? Sudahkah kita layak menjadi umatnya yang meneladani sikap, ucapan, dan perbuatan beliau? Mari masing-masing menjawabnya dalam hati, lalu mengaplikasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun