Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Perjalanan Kesetiaan SYL Berakhir di Golkar

21 Maret 2018   23:40 Diperbarui: 21 Maret 2018   23:47 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi: Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Selatan. Sumber: Tegas.id

Kader partai politik (parpol) yang hijrah ke partai lain, menjadi pemandangan biasa pada dunia perpolitikan Indonesia. Tidak perlu risau dan heran, konsistensi soal kesekian dan kepentingan lebih segalanya, kepentingan jelas lebih utama. Termasuk pindahnya Syahrul Yasin Limpo (SYL), Gubernur Sulawesi Selatan dari Partai Golkar ke Partai NasDem itu soal biasa saja. Ketum DPP Partai NasDem Surya Paloh sepertinya memang sudah lama mengintip Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini, yang jabatannya sebagai gubernur, tinggal menghitung hari lagi dan akan berakhir bulan April 2018.

Kenapa ?

Kondisi ini sebenarnya sudah terbaca, sejak Bupati Sidrap yang juga Ketua Partai Golkar Sidrap Rusdi Masse (RMS) hengkang dari Partai Golkar dan berlabuh ke Partai NasDem, ahirnya terpilih sebagai Ketua DPD NasDem Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sekedar diketahui bahwa Rusdi Masse dan SYL mempunyai hubungan kekerabatan dan emosional yang sangat dekat, termasuk pada saudara kandung SYL itu sendiri. Jadi biasa saja dan terbaca strateginya ke depan. Salah satu fakta kedekatan itu, RMS bersama SYL terbang ke Kota Manado untuk menghadiri Rapat Konsolidasi Partai NasDem di Manado Sulawesi Utara, Rabu (21/3/2018).

Meniti Perjalanan SYL di Partai Golkar

Pasca Munaslub Partai Golkar di Bali (Mei 2016) yang memilih Setya Novanto sebagai Ketum Partai Golkar. RMS keluar dari Partai Golkar dan ini diduga dampak tidak terpilihnya SYL di Bali sebagai Ketum DPP Partai Golkar. Juga Nurdin Halid mengganti SYL sebagai Ketua DPD Golkar Sulsel (2016). Awalnya mungkin banyak mengira SYL yang akan ikut berpindah juga ke Partai NasDem bersama RMS. Tapi rupanya SYL masih bertahan di Partai Golkar, walau sejak lama diajak oleh Ketum Parai NasDem Surya Paloh dan berharap SYL mempertimbangkan tawarannya dan Surya Paloh malah memberikan deadline dua bulan, sebelum akhir masa jabatan SYL sebagai gubernur Sulsel pada April 2018.

Partai NasDem Sulsel rupanya mampir dulu ke RMS yang lebih dulu meninggalkan Partai Golkar. Tapi rupanya SYL masih asyik berada di Partai Golkar. Ya tentu SYL awalnya masih punya mimpi dan harapan besar memimpin DPP Partai Golkar. Walau ahirnya harapan itu pupus setelah Airlangga Hartarto pada Munaslub Partai Golkar (Desember 2017) terpilih  menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto yang terjerat kasus Korupsi E-KTP oleh KPK.

Benarkah SYL Telah Mempersiapkan Jalur Alternatif di NasDem ?!

Sebuah perjalanan panjang SYL, sebenarnya SYL setia pada Partai Golkar tapi sepertinya merasa tidak punya ruang yang tepat lagi baginya. SYL pasca menjadi Ketua DPD Partai Golkar Sulsel (2016), Setya Novanto menunjuk sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar (2017). Lalu Ketum Airlangga memberinya jabatan lagi sebagai Ketua Bidang Kerawanan Sosial, tapi mungkin menurut SYL posisi ini tidak layak baginya dan memang bukan itu target SYL. 

Maka berpindahlah pada jalan "poros alternatif" yang "diduga" SYL memang sudah persiapkan sebelumnya bila terjadi gawat darurat di Partai Golkar, yaitu pindah perahu tumpangan di Partai NasDem yang sudah menunggunya juga. yang pada hari ini di Manado Sulawesi Utara, SYL pidatonya di depan Ketum Partai Nasdem dan kader-kader partai. 

Secara resmi SYL pindah ke Partai Nasdem dan berbaju "Jaket" NasDem yang dikenakan langsung oleh Ketum Partai NasDem Surya Paloh kepada SYL pada acara konsolidasi Partai NasDem se Sulut di Manado, Rabu (21/3/2018). Nampak raut wajah SYL berkaca-kaca penuh haru dan emosi bercampur, ditengah-tengah gemuruh kader Partai NasDem. Walau SYL diberi posisi sebagai salah satu Ketua di DPP Partai NasDem, namun bisa saja dikemudian hari menjadi Ketua DPD Partai NasDem Sulawesi Selatan, atau bila berhasil targetnya menyumbang suara pada Pemilu dan Pilpres 2019. Kalau tidak ada aral yang melintang, mungkin saja SYL akan masuk dijajaran kabinet Jokowi yang akan datang. Karena di Partai Golkar sepertinya SYL tidak memiliki ruang khusus tersebut, mungkin terlalu banyak pesaing.

Berita Terkait:

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun