- Perpendek Tata Niaga Pangan. Petik pengalaman berharga atas Kasus Beras yang diduga melibatkan PT. IBU Bekasi, Jawa Barat.
- Koperasi Tani yang saya maksud diatas, bukanlah model koperasi yang ada saat ini (koperasi saat ini sangat buruk). Tapi benar-benar koperasi yang dimiliki dan dikelola oleh petani sendiri beserta mitra usaha taninya. Bukan hanya di atas namakan. Pekerjakan ahli-ahli pada koperasi itu, petani yang menggaji orang-orang cerdas dan jujur untuk membantu memanage koperasi tani Anda (baik produksi, teknologi maupun pemasaran), termasuk koperasi tani kembangkan home industri.
- Segera tinggalkan pertanian konvensional (pertanian yang mengandalkan pupuk kimia, urea, tsp, za, npk) dan segera hentikan ketergantungan itu, dan beralih ke pertanian organik (subsidi pupuk kimia dan organik ini juga terlalu banyak dipermainkan di pusat dan daerah, Anda harus ambil alih produksi pupuk organik itu melalui koperasi tani).Â
- Target Menteri Pertanian A.Amran Sulaiman khusus subsidi pupuk organik tidak pernah tercapai yang 1 juta ton/tahun (2015 dan 2016 dan datanya Klik di SINI) dan tahun 2017 target diturunkan menjadi 895.288 Ton (inipun pasti tidak tercapai). Kenapa bisa itu Pak Menteri ? Apa Kabar Pupuk Indonesia beserta sub kontraktornya ? Kalau Anda tidak mampu penuhi target Anda sendiri, lebih baik Anda pamit dengan Presiden Joko Widodo alias mundur saja jadi menteri pertanian secara teratur, tidak usah banyak aksi sana aksi sini. Anda kembali jadi pengusaha saja. Itu lebih baik. (Data Permentan Nomor 69 tahun 2016 tentang Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi TA 2017).
Kesimpulannya; saat ini "PETANI HARUS CERDAS" dan "PETANI JANGAN MAU DI BODOHI DAN DI BOHONGI" Mari kita bangun Indonesia dari Desa dengan karya nyata para petani. Yuk LSM yang ada di daerah, bantu dan dampingi petani menata sektor pangan ini. Lakukan dan jangan jadi penonton yang menjarah barang Anda sendiri, yang tidak disadari.
08119772131, 081287783331