Mohon tunggu...
Hasrianti
Hasrianti Mohon Tunggu... Lainnya - Wanita, Indonesia

Sesekali menulis artikel bertema sejarah budaya-humaniora, dan tulisan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen| Utopia

24 Desember 2022   00:02 Diperbarui: 24 Desember 2022   22:12 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua, "Wa'alaikum salam".

 "Masih belum ada ujungnya juga diskusi ini, malah tambah panjang dan lebar", ujar Ocha dengan gerak tangan menggambarkan garis horisontal dan vertikal.

Yaser memainkan asap rokok di udara "Sebenarnya perempuan berasal dari kata 'empu', artinya penuh kehormatan dan kesaktian. Tapi sayang, masih banyak perempuan Indonesia yang benar-benar hidup hanya untuk melayani dan mengabdi pada suami saja. Hmm. Setidaknya begitulah menurut Muchtar Lubis dalam pengantarnya pada novel Perempuan di Titik NOL karya Nawal el-Sadawi."

Ferdy, "Oh ya? Kupikir mengabdi pada suami tidaklah salah dan bukan sesuatu yang hina. Tidak lantas menghilangkan posisi terhormat perempuan. Kalaupun kenyataannya, perempuan menjadi masyarakat kelas dua, maka kenyataan itulah yang harus terus diperbaiki. Mengembalikan fitrah perempuan sebagai empu. Toh, lelaki juga wajib berbuat baik pada istri dan anak-anak. Kalau soal sakti, agaknya ada benarnya, hehehe".

Semua diam. Menyelam ke dalam lautan pemikiran masing-masing. Ocha menyalakan laptop. Memutar keras-keras lagu Balada Orang Pinggirannya Iwan Fals. Tamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun