Mohon tunggu...
Hasrianti
Hasrianti Mohon Tunggu... Lainnya - Wanita, Indonesia

Sesekali menulis artikel bertema sejarah budaya-humaniora, dan tulisan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Sajak-Sajak Kusam Kemarin Dulu

22 Desember 2022   09:24 Diperbarui: 1 Januari 2023   22:15 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Mengulang waktu, jam pasi. (sumber: Unsplash/Neon Brand via kompas.com)

: Mata, Tubuh
Sepi itu,
Sepasang mata di balik jendela
Damai itu,
Lekuk tubuh di luar sana

: Di antara mereka
Setan merayu
Katanya, “hai manusia, dia milikmu seorang!”
Malaikat membisik:
Katanya, “pasrahkanlah!”

: Selamat pagi!
Selamat pagi!
Rejeki sudah dipatok si jago
Ah, masa bodoh
Selamat pagi!
Sayakah kau lirik?
Ah, ge’er

: Jenuh
Lidah-lidah api di depanku
Melihatku menangis merenung
Mengingat rabu kanak-kanak

: Di dalam Cermin
Bayangan, serupa saya itu
Bayangan itu, sayakah?
“Siapa kau?”, tanyanya
Siapa saya? Siapa saya? Oi, siapa saya?
O, tubuhku, tulang dibungkus daging tipis-tipis
Saya, orang

: Tak Ada Isi
Kusut kalut takut ragu
Tak ada isi
Percaya atau tidak
Yakini atau tidak
Itu fakta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun