Mohon tunggu...
Hasna Syafira
Hasna Syafira Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

TIM II KKN Undip 2019

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membuat Sampah Tidak Menjadi Sampah

18 Agustus 2019   00:11 Diperbarui: 18 Agustus 2019   00:15 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi pengolahan sampah anorganik menjadi ecobrick dan kerajinan tangan (Foto: dokumen pribadi)

GROBOGAN -- Sosialisasi Ecobrick dalam upaya penanggulangan sampah plastik dilakukan pada Kamis, 8 Agustus 2019, pada pukul 09.00 WIB, bertempat di Desa Kapung, Kabupaten Grobogan.

Dalam kegiatan ini, Tim II KKN Universitas Diponegoro bekerja sama dengan pihak RT/RW Desa Kapung untuk membantu memperkenalkan cara untuk mengolah sampah anorganik.

Kegiatan ini merupakan salah satu program dari mahasiswa Tim II KKN Undip dalam upaya menanggulangi masalah sampah yang ada di Desa Kapung. Solusi yang diperkenalkan oleh parah mahasiswa KKN Tim II Undip kepada masyarakat Desa Kapung adalah dengan mengolah sampah plastik menjadi ecobrick. Ecobrick sendiri adalah pemanfaatan botol plastik bekas yang diisi dengan sampah plastik agar bisa digunakan kembali. Salah satu contoh yang diperkenalkan oleh Tim II KKN Undip adalah dengan membuat tempat sampah dari ecobrick dan kerajinan tangan berupa gantungan jilbab.

Praktik langsung pembuatan kerajinan tangan dari sampah plastik oleh masyarakat Desa Kapung (Foto: dokumen pribadi)
Praktik langsung pembuatan kerajinan tangan dari sampah plastik oleh masyarakat Desa Kapung (Foto: dokumen pribadi)

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari setiap RW di Desa Kapung yang mayoritas adalah ibu rumah tangga. Sebagai pembukaan acara, Gesit Wahyu, selaku koordinator mahasiswa KKN Tim II Undip di Desa Kapung, melakukan pemaparan tentang pentingnya pengelolaan sampah. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan praktik langsung dari masyarakat yang hadir dengan dibimbing oleh para mahasiswa KKN.

"Diharapkan dari kegiatan ini, kepedulian masyarakat terhadap sampah plastik semakin bertambah. Karena selain dapat dimanfaatkan sebagai hiasan, output dari kegiatan ini juga dapat menghasilkan nilai ekonomi bagi warga Desa Kapung itu sendiri." Ujar Koordinator Mahasiswa KKN, Gesit Wahyu.

(Foto: dokumen pribadi)
(Foto: dokumen pribadi)

Sampah plastik sendiri masih menjadi masalah di Desa Kapung. Hal ini dikarenakan tidak tersedianya TPS di sekitar daerah tersebut. Kebanyakan masyarakat lebih memilih untuk membakar sampah yang dihasilkan. Padahal, menurut PP Kabupaten Grobogan sendiri, membakar sampah merupakan tindakan yang melanggar UU karena telah terhitung mencemari linkungan.

"Harapannya, setelah Tim KKN Undip telah pergi, masyarakat Desa Kapung dapat terus memanfaatkan sampah yang ada di lingkungan mereka. Karena selain menambah kreatifitas masyarakat disini, hal ini juga dapat meningkatkan ekonomi warga Kapung. 

Dari botol plastik, kita dapat berkreasi sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan sehari hari tanpa perlu mengeluarkan biaya yang besar," ujar Gesit Wahyu, Koordinator Tim II KKN Undip Desa Kapung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun