Mohon tunggu...
Hasna Abidah Zain
Hasna Abidah Zain Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Sebelas Maret

Memiliki ketertarikan terhadap wisata, kuliner, dan seni.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Cerita Penghujung Aksara 2022

14 Desember 2022   20:51 Diperbarui: 15 Desember 2022   06:02 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wedangan Pendopo, Surakarta

18 November 2022, kala gerimis hujan mengguyur Surakarta. Ketenangan tak melulu hadir di tengah gemerlap lampu dan suara mesin kopi barista, ketenangan juga mampu hadir di rumah dengan arsitektur klasik Jawa di dalam gang sempit tengah kota. Tak ada yang mengira bahwa gang kecil itu mengantarkan pecinta arsitektur klasik dan barang antik ke surganya. 

Memasuki ruang pertama, ukurannya kira-kira 5m x 7m dengan dinding yang dipenuhi wall decor iklan jadul, hiasan kepala kijang, koleksi wayang, patung-patung antik, alat musik jadul, botol-botol bekas Saprella, biola klasik, setrika arang, lonceng dengan berbagai ukuran, bahkan foto-foto menteri dan presiden yang pernah berkunjung disana pun turut menyambut kedatangan pengunjung. Memasuki ruang belakangnya ternyata kesan klasik makin terasa kuat.

Bagaimana tidak, furniture, dan dekorasi makin padat disana, ditambah lagi ruangan dengan intensitas cahaya minim yang hanya mengandalkan cahaya lampu jadul berwarna kuning itu tambah menguatkan kesan klasik nan kuno.

Di bagian depan, sejajar dengan teras rumah klasik itu terdapat ruang kecil di atas pohon, yaaa! bak rumah pohon di film my heart yg rilis tahun 2006 silam. Unik no debat. Selanjutnya di samping rumah utama terdapat ruangan bak lorong memanjang yang di bagian dinding kanannya dipenuhi jajaran toples-toples kaca kuno yang menambah kesan klasik, dan irama lagu campursari yang diputar di ruangan itu. 

Pada ujung ruangan ada mbah putri (nenek) sedang duduk disamping angkringan dengan mengenakan kutubaru lawas dengan rambut putihnya yang digelung. Keriput di wajahnya benar-benar membawa kesan nyata bahwa sedang berada di rumah nenek yang ada di Jawa pada zaman dulu. 

Senyumnya seakan mengatakan sugeng rawuh kepada setiap pengunjung. Kesan homey makin menjadi-jadi, mengingatkan setiap pengunjungnya pada masa kecil di rumah nenek atau orang tua. Tak hanya sampai disitu, dihidangkan santapan khas wedangan Solo di Angkringan yang ada di dalam rumah klasik ini. Aneka ragam kuliner Solo disajikan disana, mulai dari berbagai macam gorengan, sundukan, nasi teri, jadah bakar, baceman, sosis solo, bahkan nasi jangan ndeso atau biasa disebut jangan lombok yang jadi favorit di Wedangan ini. 

Selain makanan juga tersedia berbagai minuman unik seperti jahe, es susu sirup, es tape dan masih banyak lagi. Penyajian hidangan kuliner di Wedangan ini juga cukup unik, menggunakan piring enamel bermotif bunga warna kontras mencolok yang dilapisi daun pisang, benar-benar menambah kesan klasik, apalagi makanan yang dihidangkan juga makanan tradisional Jawa. 

Di belakang wedangan ini juga di parkir mobil klasik yang bisa jadi spot foto ketika berkunjung kesana. Beralamat di Jalan Srigading 1 No.7, Mangkunegaran, Banjarsari, Surakarta. Wedangan Pendopo ini sebenarnya berada di tengah kota, bahkan tak jauh dari salah satu pusat lifestyle di Surakarta, Solo Paragon. Mengunjungi wedangan ini makin nikmat rasanya jika datang sejak sore hari, "Bikak jam gangsal sonten mbak"( buka jam 5 sore mbak) ucap salah satu ibu penjaga meja kasir di Wedangan ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun