Mohon tunggu...
Hasbi Aswar
Hasbi Aswar Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Penggiat kajian politik internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik di Balik Ketegangan AS-China dalam Isu Taiwan

5 September 2022   08:10 Diperbarui: 5 September 2022   15:52 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memanasnya hubungan China - Taiwan dan AS belakangan ini, bukan karena komitmen AS untuk mendukung Taiwan yg demokratis dan membela Taiwan dari sikap china. Bukan juga hanya karena China mengklaim bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayah berdaulat China dan sikap AS terhadapa Taiwan adalah upaya provokasi dan pelanggaran kedaulatan China. 

Lebih dari itu, ketegangan ini adalah bagian dari strategi kedua belah pihak untuk mengejar dan mempertahankan dominasi politik di kawasan Asia Pasifik.

Bagi China, Taiwan adalah bagian dari wilayah kedaulatannya, dan dekat secara geografis. Mengontrol Taiwan adalah bagian strategi menguasai Laut China Selatan dan sekitarnya, Sebab Taiwan berada di posisi itu. Taiwan berada dijalur yang menghubungkan antara laut china selatan, menuju laut china timur, sampai ke jepang dan semenanjung korea. Lebih jauh lagi, sampai ke samudera Pasifik menuju hawaii dan AS.

 Mengontrol Taiwan akan membuat China mampu dengan mudah mengatur lalu lintas transportasi laut baik untuk dagang, maupun militer dari arah barat dan timur, samudera Hindia dan samudera Pasifik.

Bisa dimaklumi jika, China sangat berhasrat terhadap Taiwan. Sayangnya, taiwan masih enggan untuk memilih menyati dgn China dan dekat k barat. China bisa saja melakukan tindakan nekat sebagai langkah terakhir jika ia semakin terancam dlm isu ini.

AS sangat mengerti pandangan dan upaya China selama ini dengan Kapasitas ekonomi china yang besar, kekuatan militer, pengaruh globalnya juga semakin meningkat. Sehingga, tidak ada pilihan lain bagi AS selain meredam upaya tersebut.

AS telah berupaya sedemikian rupa untuk mengecilkan pengaruh China melalui isu kecurangan dalam dagang, isu HAM uighur dan tibet, perang dagang, dan isu covid 19 yg disebut sebagi virus china. Tapi, tampaknya upaya2 ini gagal membuat China tersudutkan di kancah global.

Militerisasi Asia Pasifik melalui AUKUS dan isu Taiwan nampaknya akan menjadi strategi yang difokuskan ke depan oleh AS bersama sekutunya. Upaya menggoreng isu Taiwan sudah dirumuskan melalui beberapa undang2 kongres AS bbrapa tahun terakhir Taiwan Travel Act, 2018 dan Taiwan Policy Act 2022.  

Kedua UU ini, menjadi pijakan peraturan bgi AS untuk intensif mendukung Taiwan dan stabilitas kawasan Asia Pasifik untuk kepentingan AS.

Ada kemungkinan ke depan, AS akan terus memprovokasi China melalui Taiwan untuk memancing China melakukan tindakan sembrono melalui intervensi militer sama seperti Rusia ke Ukraina.

Jika itu terjadi, China akan sibuk dan energi politik, ekonomi dn militernya akan terkuras dengan itu. Belum lagi China akn digambarkan sbgai agresor, dan berbagai sanksi ekonomi akan dijatuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun