Mohon tunggu...
Hasanudin
Hasanudin Mohon Tunggu... Guru - Freelance

Menyukai Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan dan Peran Guru di Era Teknologi

9 Februari 2023   12:33 Diperbarui: 9 Februari 2023   12:39 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://sorogan.id/

Abad-21 tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah "digitalisasi pendidikan", apalagi di tengah-tengah revolusi Industri 4.0, yang segala sesuatunya selalu dihubungkan dengan kemudahan teknologi. 

Sudah tentu, dengan adanya kemudahan teknologi ini juga memudahkan guru dalam segala hal, salah satunya adalah akses sumber belajar yang sangat terbuka. Tapi, pernah enggak sih kita menyadari, bahwa dengan adanya kemudahan teknologi itu, ada banyak yang kemudian malah menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru, misalnya dengan kemunculan kecerdasan buatan atau biasa disebut  Artificial Intelegence (AI). Baru-baru ini perusahaan teknologi asal Amerika Serikat bernama OpenAI yang bermitra dengan raksasa teknologi Miccrosoft meluncurkan sebuah aplikasi bernama ChatGPT pada November 2022. 

Dilansir dari  Jatim.tribunnews.com GPT sendiri merupakan singkatan dari Generated Pre-Trained Transformer yang merupakan aplikasi chatbot yang bisa menjawab pertanyaan user dengan langkah seperti manusia, namun berbasis teks yang kini sudah memiliki pengguna sebanyak 1 juta. Teknologi kecerdasan buatan ini mampu menampilkan jawaban-jawaban dari perntanyaan yang diajukan oleh para penggunanya, bahkan teknologi ini mampu membuat sebuah artikel ilmiah dalam waktu singkat tanpa harus melakukan sebuah penelitian.

Jika dilihat dari satu sisi, fungsi GPT ini sangat menakjubkan sekali. Namun di sisi lain, perlu disadari bahwa kemunculan teknologi ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan, khususnya para guru. 

Guru yang mempunyai tugas mendidik dan mengajar, justru akan ikut terdampak dari kecanggihan teknologi GPT tersebut. Misalnya, tugas guru dalam mengajar akan sangat mudah sekali tergantikan, murid tidak akan lagi menyimak penjelasan guru di dalam kelas, interaksi antara siswa dengan guru akan sangat terbatas yang menyebabkan budaya akademik akan semakin tergerus. Padahal, interaksi dalam dunia pendidikan tentunya sangat dibutuhkan, untuk membangun kesadaran sosial, intelektual, dan juga budaya akademik. 

Apalagi dunia baru saja sembuh dari pandemi covid-19, dimana pada masa tersebut semua harus dilakukan melalui interaksi online karena kebijakan lock down. Bahkan, yang lebih menakutkan adalah hilangnya daya berpikir kritis siswa, karena semua tugas bisa dikerjakan secara instan dengan bantuan aplikasi ini. Bukankah itu bertentangan dengan usaha para guru yang sedang berusaha  melatih dan mengembangkan cara berpikir kritis melalui pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan juga pembelajaran kontekstual.

Ketika kehadiran GPT ini tidak bisa dimanfaatkan dengan baik, guru-guru masih mengajar dengan konsep tekstualnya, maka bisa saja suatu waktu anak-anak akan kehilangan nalar kritisnya. Mereka tidak diajarkan mengenai proses secara detil, tidak hanya itu, mereka juga akan meragukan relevansi materi pelajaran dengan kondisi yang dihadapi di dunia nyata. Oleh sebab itu, guru masa kini tidak boleh abai terhadap perkembangan teknologi, sebab ketika guru abai akan perkembangan teknologi bisa saja peranan guru tersebut akan benar-benar hilang. Begitu juga dengan materi pengajarannya, guru harus benar-benar melakukan sebuah gebrakan agar apa yang disampaikan di kelas memiliki relevansi dengan keadaan atau perkembangan zamannya. Sehingga peranan guru akan tetap ada dan posisinya tidak akan tergantikan, meskipun teknologi akan terus berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun