Mohon tunggu...
Hasan Ismail
Hasan Ismail Mohon Tunggu... Insinyur - Pribadi yang masih haus ilmu, jadi masih terus belajar dan mengaji

Ayo terus bermujahadah :)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wajah Humanis Layanan SIM di Samsat Corner Malang

6 Maret 2020   15:35 Diperbarui: 6 Maret 2020   15:48 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dan syukurlah pihak layanan SIM menyediakan waktu mulai pukul 13.00 -14.00 wib untuk latihan bagi para pemohon yang berminat. Selain itu, pihak layanan SIM juga menyediakan coaching clinic secara gratis tentang praktik mengendarai motor yang tepat agar bisa melewati setiap model trek dan jalur yang disediakan.

Maka dalam kurun 2 minggu sambil menunggu jadwal ujian praktek berikutnya, saya menyempatkan untuk latihan secara intensif sebanyak dua kali yang lakukan sambil mengerjakan beberapa urusan dan keperluan di kantor. Yup, saya harus pulang pergi Kediri-Malang.

Pada hari yang ditentukan sesuai dengan jadwal, saya berangkat dari rumah di Kediri selepas sholat subuh agar tidak terlambat mendapat antrian sampai di tempat ujian praktek SIM. Ketika saya sampai, sudah ada banyak pemohon yang sudah mengantri di depan pintu loket layanan.

Dan sekitar kurang lebih 30 menit menunggu, kemudian petugas layanan SIM dengan wajah familiar dan ramah hadir dan memberikan pengarahan seperti biasa tanpa ada bosannya. Kali ini saya ikut berbaris bersama dengan kelompok yang mengulang ujian, terpisah dengan pemohon baru. Dan setelah mendapatkan nomor antrian, saya dan yang lain menuju ke area ujian praktek.

Dan selanjutnya seperti biasa, sebelum ujian praktek dimulai, petugas layanan ujian praktek SIM memberikan arahan, petunjuk dan contoh praktik untuk melewati lima tahapan ujian yang dapat dilakukan petugas dengan mudah.

Tentu ini berarti pelaksanaan ujian praktik dilakukan dengan sangat fair dimana petugaspun dapat melalui setiap fase dengan lanca, sehingga saya pun tidak dapat menyanggah suuzon saya bahwa petugaspun bakal kesulitan menyelesaikan tahapan ujian praktiknya

 Dan kemudian ujian praktek pun dimulai, di mana saya menyaksikan satu demi satu peserta gagal menyelesaikan ujian praktek, terutama hampir mayoritas gagal pada fase melewati trek ke tempat yang membentuk angka 8 dan huruf U. Dan syukurlah pada gilirannya akhirnya saya dapat menyelesaikan setiap tahapan dengan baik dan dinyatakan lulus ujian praktik.

Dari sekelumit cerita di atas, dapat saya sampaikan beberapa hal yang dapat menjadi pelajaran bagi kita. Yang pertama, penting sekali kita memiliki wawasan dan pengetahuan untuk memudahkan langkah dan usaha kita. Untuk dapat menyelesaikan ujian teori diperlukan pengetahuan yang cukup luas mengenai peraturan dan bagaimana tertib lalu lintas. Hal ini hanya dapat kita peroleh dengan memperbanyak membaca.

Dengan memperbanyak membaca, maka pengetahuan dan wawasan serta kemampuan literasi kita akan semakin bertambah. Bagi beberapa orang, mungkin membaca adalah hal yang dianggap kurang penting karena tidak bisa memberikan keuntungan secara langsung.

Namun, jika berkaca dari pengalaman saya pribadi ini dalam permohonan SIM ini menunjukkan bahwa penting sekali membaca. Saya sendiri yakin tidak akan bisa lulus ujian teori jika sebelumnya saya tidak rajin membaca untuk meningkatkan pengetahuan saya terkait aturan dan tertib berlalu lintas yang mana dengan begitu saya dapat mengerjakan setiap soal dengan mudah, sehingga kemudian bisa menyelesaikan tahapan ini. Dengan semakin bertambahnya pengetahuan, maka peluang keberhasilan untuk menuntaskan tahapan ini akan semakin terbuka lebar. Untuk itu, penting sekali bagi kita untuk rajin dan suka membaca untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam bidang apapun.

Yang kedua, tidak ada segala sesuatu yang sulit tidak dapat diselesaikan selama kita berusaha. Penting sekali untuk selalu berusaha dan tidak mudah menyerah pada setiap usaha kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun