Mohon tunggu...
Hasan Busri
Hasan Busri Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Tukang jogo meja di Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES Semarang, Pernah jalan-jalan ke Xiamen China

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cara Mendidik Anak Versi Kyai Abdullah Ubaid

4 Agustus 2015   14:34 Diperbarui: 4 Agustus 2015   14:34 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Suati hari KH  Wahid Hasyim (tokoh NU yang pernah menjadi Menteri Agama) kedatangan tamu seorang sahabatnya yang bernama Abdullah Ubaid bersama sang anak. setelah mereka berdua duduk di dalam rumah Kyai Wahid Hasyim maka dihidangkanlah tiga cangkir teh yang masih panas masing-masing untuk Kyai Wahid, Abdullah Ubaid, dan anaknya yang berusia 3-4 tahunan.

Begitu melihat secangkir teh yang ada dihadapannya, putra Kyai Ubaid ini merengek kepada sang ayah agar diambilkan teh tersebut. Namun Kyai Ubaid tidak melakukannya akan tetapi membesarkan hati anaknya agar mengambil sendiri. si anak tetap merengek agar diambilkan dengan alasan tehnya masih panas. Kyai Ubaid tetap membesarkan hati sang anak dan menjelaskan bahwa nanti teh akan dingin dengan sendirinya. Kyai Wahid Hasyim tidak ikut berkomentar dalam masalah ini ketika sahabatnya sedang berdialog dengan anaknya. akhirnya sang anak pun mematuhi nasehat ayahnya dan mau untuk menyeruput teh tersebut dengan keberaniannya sendiri untuk mengambilnya.

Dari dialog sederhana ini Kyai Wahid Hasyim menjuluki Kyai Ubaid sebagai pendidik yang berhasil. Kyai Ubaid berhasil menanamkan sikap: pemberani, sabar, tanggung jawab, sopan santun. sikap pemberani ditanamkan dengan cara memberikan kekuatan kepada anaknya agar mau mengambil sendiri teh tersebut. kesabaran ditanamkan dengan mengatakan bahwa teh itu akan dingin dengan sendirinya kalau ditunggu . tanggung jawab diajarkan dengan cara mengambil sendiri cangkir itu kalau mau menghilangkan rasa haus yang mendera. sopan santun diajarkan dengan cara membiarkan teh dingin dengan sendirinya tanpa menuangkannya ke dalam cawen agar segera dingin yang bisa saja langsung dilakukan walaupun kurang sopan.

selamat bermuktamar untuk NU dan juga Muhammadiyah.

Kyai Abdullah Ubaid dan KH Wahid Hasyim lahumal fatihah

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun