Mohon tunggu...
Hasan Buche
Hasan Buche Mohon Tunggu... Guru - Diam Bukan Pilihan

Selama takdiam jalan akan ditemukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Trance

27 Oktober 2020   17:48 Diperbarui: 27 Oktober 2020   18:02 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Hasan Buche

Di atas panggung jurkam salah satu pasangan calon pemimpin daerah sedang berapi-api membagi mimpi ke konstituen dan para simpatisan yang terbakar. Puncaknya, jurkam menjamin masuk sorga otomatis bila dalam pemilukada nanti hadirin memilih calon yang digadang.

Giliran panggung hiburan, penyanyi organ tunggal dangdut koplo membangkit birahi. Penonton terhipnotis,  semaput, melayang ke langit; lupa hidup yang menghimpit.
Di bagian belakang panggung, buah zakar jurkam 'mlintit-mlintir' mengikuti goyang pinggul biduan yang menantang. Di sebelahnya, pasangan calon sedang mengkalkulasi keuntungan jika terpilih.

Di bawah, massa makin kesurupan bergoyang; 'trance'. Tak menyadari ada sekelompok provokator menyusup. Mengacau. Menumpah keributan. Satu orang kepalanya pecah dihantam balok. Satu lagi sobek punggungnya sepanjang 20 sentimeter, tersabet katana. Puluhan terkapar terinjak-injak. Dan satu pendukung, tewas ditempat, isi perut terburai

Di atas panggung, pemilik hajat mlengos, meninggalkan acara

Cisauk, 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun