Mohon tunggu...
Hasan Buche
Hasan Buche Mohon Tunggu... Guru - Diam Bukan Pilihan

Selama takdiam jalan akan ditemukan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Fiksi Mini

28 September 2020   09:45 Diperbarui: 28 September 2020   09:53 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: https://steemit.com/indonesia

fikmin Hasan Buche

Segumpal Daging di Atas Talam Cinta

Kedua pipi Rindu memawar jambon. Ronanya adalah air telaga di kaki gunung, saat dibuka sebuah talam bertutup kain sutra merah tua, di pesta tujuh belasnya. Di atasnya, sebongkah daging bernama hati, masih bermandi darah segar yang tetesnya mencipta jejak munuju sosok  arjuna yang berdiri tak jauh darinya; itu kado baginya. 'I love you' bunyi tulisan bertinta darah di atas tilam.

Cikokol, 10 November 2018

***

Jangan Lengah

Sambil bangkit, "Awasi pemulung itu! Jangan lengah! Bisa jadi dia adalah maling yang menyamar sebagai pemulung," perintah sang bos kepada sopir pribadinya yang sedang mengelap sedan mewah.

Dilipat dan dihempasnya dengan keras koran pagi yang meletakkan berita tentang dirinya terkait pengelembungan dana bernilai triliunan rupiah pada headline.

Dia pun masuk rumah. Tak lama berselang masuk penjara.

Cisauk, 04 November 2011

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun