Mohon tunggu...
hasanatul lailiyah
hasanatul lailiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang S1 Perbankan Syariah

Do good and feel good

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Negara Indonesia Dikuasai Orang-Orang Kaya

10 November 2021   20:39 Diperbarui: 10 November 2021   20:39 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia negara yang kaya. Tak hanya kaya akan budaya, Indonesia juga kaya akan sumber daya alam. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kesejahteraan hidupnya. Namun, yang terjadi di Indonesia saat ini masyarakatnya belum sejahtera. Masih banyak masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya. Kekayaan yang ada nyatanya tak menjamin kesejahteraan masyarakat.

Kesenjangan sosial semakin terlihat di negara ini. Di mana yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin. Banyak aset negara yang dikuasai oleh orang-orang kaya di negeri ini. Orang kaya di Indonesia dapat dengan mudah meningkatkan kekayaan mereka karena bisnis mereka di sektor sumber daya alam, perbankan, minyak dan gas bumi, real estat dan telekomunikasi didukung oleh otoritas. Aset negara yang seharusnya dapat memenuhi hajat hidup orang banyak, kini menjadi hak milik perorangan.

Kasus korupsi pun kian marak terjadi. Para petinggi negara dengan mudahnya melakukan korupsi tanpa memikirkan konsekuensi hukuman yang akan diterimanya nanti. "Tikus berdasi" itulah julukan bagi para pejabat negara yang melakukan korupsi. Salah satu contoh kasus korupsi yang pernah terjadi di Indonesia yaitu kasus korupsi E-KTP yang dilakukan oleh Setya Novanto. Dalam kasusnya beliau menyebabkan kerugian negara sebesar Rp2,314 triliun. Beliau divonis selama 16 tahun penjara dan denda sebesar lebih dari 101 miliar.

Faktanya, selama ditahanan beliau mendapatkan fasilitas yang berbeda dengan tahanan lainnya. Para koruptor yang sudah merugikan negara justru mendapatkan perhatian khusus. Bahkan ada beberapa kasus korupsi yang terjadi di Indonesia dan para koruptornya mendapatkan vonis dan denda yang tidak sesuai dengan kesalahan yang telah dilakukannya. 

Hal itu dapat terjadi karena sang koruptor memiliki koneksi yang kuat, jabatan yang tinggi, dan tentunya dengan uang yang dimilikinya. Mereka dapat dengan mudah melakukan suap atau penyogokan kepada pihak-pihak yang tentunya dapat meringankan masa tahanan atau untuk mendapatkan fasilitas khusus di dalam tahanan. Berbeda dengan rakyat kecil yang tak punya koneksi dan kekayaan sehingga mereka tidak mendapatkan perlakuan yang khusus selama berada dalam tahanan.

 Para hakim yang seharusnya dapat berlaku adil dalam menjatuhkan vonis kepada tersangka, nyatanya saat ini sulit untuk menemukan hakim yang dapat berlaku adil. Apalagi dalam kasus-kasus besar seperti korupsi, sangat sulit untuk menemukan hakim yang bersih dan adil. Para koruptor yang memiliki jabatan tentu dengan mudah melakukan penyogokan kepada hakim untuk meringankan vonis hukumannya. Tak jarang bahkan para hakim pun terseret dalam kasus koruptor tersebut.

Sangat disayangkan ketika keadilan dapat dibeli dengan uang di negara ini. Bahkan pengadilan yang seharusnya menjadi tempat untuk mendapatkan keadilan, tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik. Uang mengelabui semuanya. Uang tak hanya mengelabui rakyat kecil, bahkan orang-orang kaya atau pejabat-pejabat negara yang sudah memiliki kekayaan pun masih terpedaya dengan uang.

 Akhir-akhir ini pun banyak kalangan selebriti yang terjun ke dunia politik. Mereka yang tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam bidang politik sebelumnya, dapat dengan mudah masuk dan menduduki kursi-kursi pemerintahan. Tidak cukup hanya mengandalkan ketenaran, mereka seharusnya juga harus memiliki pengalaman dan memiliki pengetahuan tentang dunia politik. Ketika seorang selebriti sudah masuk ke dunia politik, mereka harus mampu untuk menampung aspirasi masyarakat. Banyak yang ingin masuk ke dunia politik hanya untuk meraup keuntungan pribadi bukan untuk membenahi negara.

Salah satu artis yang terjun ke dunia politik yaitu Krisdayanti. Beliau merupakan anggota DPR Komisi IX dengan lingkup tugas di bidang kesehatan dan ketenagakerjaan. Baru-baru ini beliau membeberkan gaji menjadi anggota DPR. Dalam penjabarannya, beliau membeberkan gaji pokok dan tunjangan yang didapatkan selama menjabat sebagai anggota DPR. Dari penjabaran tersebut tak heran jika banyak orang yang ingin menjabat menjadi anggota DPR. Gaji yang terbilang fantastis menjadi salah satu dari banyak alasan mengapa banyak orang ingin menjabat sebagai anggota DPR.

Yang kaya yang berkuasa. Mungkin kata-kata tersebut cocok untuk digambarkan dengan kondisi Indonesia saat ini. Uang memang bukan segalanya, namun tanpa uang kita tidak bisa apa-apa. Uang layaknya sebuah pelicin yang dapat mempermudah untuk mendapatkan sesuatu. Dengan uang di negara ini kita dapat membeli sebuah jabatan bahkan sebuah keadilan. Memang tidak semua orang kaya atau pejabat yang melakukan hal seperti itu, tapi yang melakukan hal seperti itu sudah pasti orang kaya atau pejabat.

Kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi di negara ini harus segera diatasi. Besarnya kesenjangan sosial dan ekonomi menunjukkan besarnya perbedaan kesempatan dan penghasilan yang dihasilkan oleh masyarakat. Sila ke lima Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, perlu diterapkan tanpa memilih pihak-pihak tertentu, sehingga masyarakat memiliki kesempatan yang sama. Setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses faktor ekonomi, mendapatkan pendidikan yang layak dan tentunya mendapatkan pekerjaan dengan upah yang layak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun